Mohon tunggu...
Pratik Dian
Pratik Dian Mohon Tunggu... Lainnya - *Berbiasalah berbahagialah*

Para Pencari Kerja Yang Kebetulan Ingin Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jeda

24 Maret 2022   21:06 Diperbarui: 24 Maret 2022   21:09 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
galeri foto (gambar: shutterstock)

Pulang adalah keharusan diantara pilihan waktu.

Sebab sudah ada yang menungguku di bangunan itu. Entahlah.

Sampai hari ini aku masih enggan menyebutnya rumah. tiada hangat yang mampu menyambut hadir.

Setiap sudutnya, hanya memunculkan getir.

Aku sudah tak betah, tapi berbagai pertimbangan selalu membuat keinginan pergiku patah. Lalu berserakan dan harus kutata ulang sebelum pergi. Supaya tidak ada kecemasan semu yang menanyaiku bertubi-tubi.

Aku baik-baik saja, Setidaknya karnamu aku jadi baik. Setidaknya kuputskan. Tuk ambil kejelasan.

Aku tak peduli akan luka yang telah menanti setelah keputusan ini. 

Bukankah aku berhak menentukan kemana hatiku menemui kediaman?

Kemana lagi rasaku harus dialamatkan? Bila ternyata kau yang beriku kenyamanan?

Dalam ragu yang diwajarkan, kaupun mengiyakan.

Diiringi gejolak membuncah dan tak peduli rasa bersalah kita mulai menjalin kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun