Namun demikian, walaupun Palestina tidak memiliki kekuatan militer seperti Israel, Palestina selalu berupaya untuk kelangsungan hidupnya dan melindungi hak-hak rakyatnya melalui diplomasi internasional dan perlawanan sipil. Palestina mencari dukungan internasional dan menegaskan hak-haknya di berbagai forum internasional.Â
Hal ini menunjukkan bahwa realisme deffensive tidak hanya mementingkan kekuatan militer, tetapi juga diplomasi dan perjuangan keadilan. Oleh karena itu, realisme deffensive menjadi strategi penting dalam konflik Israel dan Palestina. Meskipun konflik ini masih jauh dari terselesaikan, pemahaman realisme deffensive dapat memberikan wawasan baru mengenai dinamika konflik ini dan kemungkinan langkah-langkah ke depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H