Dalam investasi terdapat indikator-indikator yang harus dianalisa untuk membuat keputusan yang tepat. Walaupun telah banyak tersedia tips mengenai metode analisa dalam berinvestasi, tetap saja seseorang perlu mengasah kemampuan analisanya agar menghasilkan keputusan yang matang, terlebih mahasiswa yang baru mulai belajar berinvestasi yang mana termasuk ke dalam kategori investor pemula.
Kematangan dalam mengambil keputusan inilah yang berdampak positif dalam pengembangan kepemimpinan,
Tren pasar yang dinamis membuat investor juga dituntut inovatif dalam berinvestasi. Inovasi yang dilakukan berupa variasi penggunaan rasio dalam analisa dan pemilihan komposisi jenis investasi.
Kreativitas dalam mengkombinasikan investasi setiap investor bisa berbeda-beda, kreativitas tersebut ditentukan dari seperti apa preferensi masing-masing investor. Kembali lagi kaitannya dengan analisa indikator investasi, preferensi pun didasarkan atas analisa yang telah dibuat. Mahasiswa sebagai insan akademis, senantiasa perlu mendapat stimulus untuk berpikir kreatif agar mampu berkompetisi di masa depan.
Bagi mahasiswa yang sedang duduk di tingkat akhir, menyiapkan karier adalah sebuah keniscayaan. Buku bertema pengembangan karier berada di daftar bacaan mahasiswa sebagai bekal persiapan sebelum masuk dunia kerja.
Seringkali buku bertema karier menyebutkan konsep ATM (Amati Tiru Mutlak) sebagai sebuah langkah menuju sukses. Namun bagi mahasiswa yang sedang belajar berinvestasi, baiknya sejak awal hal tersebut perlu “dikesampingkan”. Disinilah perspektif keadilan mahasiswa di asah
Adil yang dimaksud adalah ketika keputusan tidak hanya berpatokan pada rekomendasi orang terdekat walaupun orang tersebut adalah orang yang telah membuat tertarik dalam berinvestasi. Sebaliknya investor harus memiliki sudut pandangnya sendiri dan bersikap realistis, apalagi Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan “mahasiswa haruslah adil sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan”.
Sudut pandang yang valid dapat dibentuk dengan melakukan pengumpulan data dan menganalisanya secara mandiri, hal ini akan membuat investor sadar akan keuntungan serta risiko apa yang menyertai keputusannya.
Martin J. Pring dalam bukunya “Technical Analysis Exolained” mengatakan sikap yang realistis menjadikan investor sadar ketika hal-hal tidak berjalan sesuai dengan rencana mereka, mereka tidak stres dan memindahkan satu dan belajar darinya. Keputusan sesuatu berdasarkan fakta serta analisis yang logis, tidak mudah percaya dengan sesuatu yang belum tentu kebenarannya akan mengasah sense of fairness dalam diri masing-masing individu.
Mahasiswa dengan prestasi dan pengembangan diri yang baik, akan menjadi tulang punggung bangsa untuk berkompetisi dengan komunitas global. Memulai investasi merupakan langkah yang tepat dalam mengisi momen WFH di tengah pandemi saat ini. Proses berinvestasi menjadikan banyak pembelajaran yang dapat diambil guna mengembangkan karakter leadership, inovatif, dan fairness. Sudahi “rebahan”, mulai raih “cuan”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H