Mendebarkan, begitu yang saya rasakan saat mengisi kuliah umum secara Virtual di hadapan Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Surakarta  dan mahasiswa baru angkatan ke V PPI UMS (Program Profesi Insinyur).Â
Beberapa tulisan saya mengenai kampus yang akrab di juluki sebagai "Wacana Keilmuan dan Keislaman"  yaitu  Wisuda Online dan Sidang PS PPI, mengingatkan kembali memori saat saya memakai almamater biru dongker dan berkuliah di kampus teknik yang penuh perjuangan bersama rekan-rekan seangkatan 99.
Kembali ke tahun 1999, saat saya menempuh bangku kuliah di jurusan teknik sipil UMS merupakan fase terpenting dalam perjalanan hidup saya, mulai menunggu dosen seharian untuk tanda tangan tugas praktek hingga berpindah-pindah kos-kosan  pernah saya lewati.
Sambutan Dekan Fakultas Teknik UMS
Kuliah umum di buka oleh Dekan Fakultas Teknik Bpk Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D., IPM. Beliau berpesan "PS PPI UMS adalah salah satu harapan untuk menambah jumlah insinyur Indonesia dan meningkatkan kualitas insinyur Indonesia, saat terjadi interaksi dengan negara lain perlu di kesamaan dari level sarjana teknik yang di akui secara UU. Di Indonesia hal ini berlandaskankan Undang-undang 11 No 2014 keinsinyuran"
Â

Beliau melanjutkan "PS PPI bertujuan  yang pertama meningkatkan profesionalisme para sarjana teknik yang berpraktek keinsinyuran, dengan visi fakultas teknik adalah menjadi pusat pendidikan dan pengembangan di bidang teknik yang islami keilmuan sehingga di harapkan para lulusan PS PPI UMS membawa nama almamater dengan kode eting yang islami. Yang kedua, dengan adanya kuliah umum hari ini d harapkan berbagi pengalaman mengenai praktek keinsinyuran yang kekinian".
Acara nya selanjutnya penyerahan secara simbolis kartu mahasiswa oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik UMS Ibu Dr. Ir. Dhani Mutiari, MT. IPM kepada perwakilan mahasiswa. Sesuai dengan program studi ini adalah program profesi, sehingga yang di serahkan adalah rompi safety berwarna oranye yang berlogo UMS. Â Rompi ini pas sekali untuk menggantikan jaket almamater karena Prodi Profesi, yang outputny adalah berpraktek keinsinyuran.

Kaprodi PS PPI UMS, Bpk Ir. Agus Dwi Anggono, ST., M.Eng., Ph.D., IPM menjelaskan mengenai jalannya program studi profesi yaitu melalui jalur RPL (Rekognisi Pembelajaran Masa Lampau). Â RPL terbagi atas 2 tipe, yaitu :
1. Tipe A RPL untuk pengakuan sebagian SKS untuk melanjutkan ke Perguruan tinggi (Memperoleh Ijazah)
2. Tipe B RPL untuk pengakuan KESETARAAN dengan kualifikasi KKNI tertentu.


"Sebelum nya, virtual meeting, virtual shopping maupun sistem cloud bukan menjadi keseharian kita. namun saat ini di masa pandemik, hal-hal tersbut akrab dengan kehidupan kita saat bekerja sehari-hari"
Berpraktek keinsinyuran juga mengalami distrupsi, diantara nya saat ini insinyur dapat bekerja lintas perusahaan, lintas daerah dan bahkan lintas waktu. Tidak jarang kita mendengar, konsultan-konsultan teknik international yang mempunyai beberapa kantor di beberapa negara yang mempunyai waktu yang berbeda. Tentu saja hal ini di karenakan untuk mempercepat rangkaian proses keinsinyuran (keteknikan) yang ada.
Indonesia sebagai salah satu negara dari 10 negara yang mempunyai lulusan teknik yang terbanyak di dunia, namun berdasarkan OECD (organisation of economic for co-operation and development) nama Indonesia tidak termasuk sebagai negara dengan "Artificial Intelegence" patent terbanyak. Padahal kunci penguasaan Industri 4.0 adalah dengan menguasai Artificial Intelegence, sehingga dapat di katakan masih ada gap antara lulusan teknik yang di hasilkan dengan kemampuan dan keahlian setiap sarjana teknik.
Saya menutup kuliah umum dengan sebuah pantun
"Berkunjung ke Kota Surakarta
di Pabelan, Kami Bersinggah
Semoga UMS selalu Jaya
Insinyur Indonesia di akui dunia"
Berikut link Youtube
Â
Berikut Photo-photo acara tersebut :Â



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H