Tanjung Uban  - Trikora - Kawal - Tanjung Pinang
Sesampai di Tanjung Uban. Kami disuguhi sarapan roti prata dan kopi. Di kirim oleh tante Putri, anggota HCI di TJ. Uban. Di saat bersamaan om Ketum juga telah mendarat di bandar udara Internasional Raja Haji Fisabilillah , di jemput oleh anggota om Budi (anggota HCI di TJ. Pinang)
Sebuah kolaborasi antar anggota HCI walaupun beda pulau tetap support satu sama lain sesuai moto HCU "Be HCI Be family"
Setelah semua mobil anggota lengkap berkumpul, langsung di komandani Om Sigit (antrian pertama) dan di giring oleh om Ronald (antrian terakhir), 13 mobil melaju dengan rute di jalur lama, yang biasa di sebut rute Rossi (karena ada tikungan 46 yang berbentuk ular).Â
Kelajuan 60-80 km/H, Mobil HRV masih stabil dengan medan tikungan yang tajam, bahkan ada di beberapa titik, tikungan juga ada menanjak atau pun menurun sehingga perlu kestabilan dari stir dan rem.Â
Jalur touring  kami melewati Jalur Lama "Tj Uban - Tj Pinang"  menuju pantai wisata Trikora. Kanan kiri di suguhkan pemandangan perbukitan yang indah. Rasanya bangun jam 4 pagi terbayar.Â
Sesampai di pantai wisata Trikora, kami  berkoordinasi dengan mobil HRV om Budi yang menjemput om Ketum di Tj Pinang. Titik kumpul di Jembatan besi daerah Kawal. Ini lah titik pemberhentian kedua. Rekan2 menikmati makanan khas Tj Pinang yaitu "ota-ota" sambil menunggu mobil om Budi datang.
Begitu om Ketum bergabung dengan rombongan, total 14 mobil siap melanjutkan touring, kali ini tujuannya adalah kota Tanjung Pinang. Sebuah kota "tua" di Provinsi Kepri, yang juga menjadi ibukota provinsi.Â
Memasuki kota, di Kilometer 10,  rombongan 14 mobil HRV sedikit melambatkan kecepatan, begitu memasuki jembatan Dompak, Hujan menyambut kami. Dan bertambah deras begitu kami sampai di Titik pemberhentian ketiga yaitu  Masjid Raya Nur Ilahi atau di kenal Masjid Dompak.