Latar Belakang
Autocad, sebuah software program yang di keluarkan oleh Autodesk. Kebanyakan para "Engineer" menggunakan program Autocad untuk menggambar gambar kerja di dalam tahap "pra-design" sampai ke tahap "construction". Turunan dari software Autocad sangat banyak, di antara nya Autocad Land Desktop, Autocad Civil 3D, Autocad Architecture dan lain sebagainya.Â
Sewaktu kuliah di jurusan teknik sipil, semester 6 saya pertama kali menggunakan software tersebut. sampai kini masih menggunakan software Autocad namun dengan versi yang lebih baru.
Tahun ini, Autodesk mengeluar versi terbaru Autocad yaitu Autocad 2020 (Subscription Version), dan saya berkesempatan mencoba demo dari program tersebut yang di adakan di Batam tanggal 4 Juli 2019.
Presentasi Autocad 2020
Autocad 2020 (Subscription Method) mempunyai perbedaan mendasar dari versi yang terdahulu, selain dari segi command (perintah) tools yang lebih user friendly, varian terbaru ini merupakan jawaban dari penangkal bagi "pembajakan" program yang sering di alami oleh versi Autocad.Â
Dengan patokan harga di kisaran USD $999, versi termurah dari Autocad, "pembajakan" program Autocad menjadi incaran bagi oknum IT yang menyasar pengguna Autocad yang tidak "mampu" membeli program Autocad.Â
Namun dengan mode subcribe yang di artikan sebagai mode langganan secara online, Autocad 2020 menggunci para pengguna agar menggunakan program Asli apabila tidak ingin berurusan dengan "hukum" di  kemudian hari.Â
Di awali dengan presentasi oleh Supardi Pondok sebagai General Manager Autodesk Indonesia, mengenai presentasi "The Future Of Making" memberikan gambaran kebutuhan akan infrastuktur fisik yang di sebabkan oleh meningkatnya populasi manusia dan berkembangnya IoT dalam kehidupan sehari-hari.Â
Populasi Manusia telah mencapai jumlah 7 Milliar orang  (Referensi di sini) dan lebih dari separuh nya di kisaran 3.5 Milliar orang hidup di daerah perkotaan. Di perkirakan dalam 30 tahun ke depan populasi Manusia akan meningkat mencapai angka 10 Milliar orang dan lebih dari 7 Milliar orang hidup di simpul-simpul perekonomian yaitu kota-kota besar.Â
Hal tersebut menjadi alasan mendesak di butuhkan sebuah "smart city" atau kota pintar untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan baik dari primer, sekunder maupun tersier dari manusia yang menghuni kota tersebut. Nah, untuk membangun sebuah "smart city" di perlukan perlakuan berbeda bagi pembangunan infrastruktur fisik maupun non fisik  yang ter-intergrated dan autonomous di mulai dari tahap FEED (Front End Engineering Detail) sampai "construction methodology".Â
Autodesk menjawab tantangan tersebut dengan menyediakan program Autocad yang ter-intergrated dan user-friendly di Autocad 2020. Autocad 2020 di bundling dengan 7 spesific engineering yaitu :
1. Mechanical Engineering
2. Architecture Engineering
3. Electrical Engineering
4. Map 3D
5. Mechanical Electrical Plumbing Engineering
6. Plant 3D
7. Raster Design
Selain dari 7 fitur engineering, Autocad 2020 juga memberikan kemudahan dalam koneksitas ke mobile device yaitu melalui handphone dan tablet. Data yang di hasilkan oleh Autocad 2020 akan tersimpan dalam "cloud" data dengan kapasitas 25 GB, namun Autodesk memberikan kemudahan apabila user ingin menambah aplikasi cloud lain nya seperti dropbox atau google drive kedalam "cloud" Autodesk.Â
Seperti yang di kemukakan di depan, bahwa Autocad 2020 adalah "subscription version" (versi berlangganan) yang berarti seorang user harus melaporkan setiap bulan sekali ke Autodesk akan penggunaan program autocad. Di sini seorang user harus berhati-hati menjaga kerahasiaan "single ID" yang di gunakan, karena apabila terdapat "double device" yang menggunakan program Autocad secara bersamaan maka Autodesk akan menggolongkan kedalam pelanggaran hak cipta, yang akan berakibat di bekukan nya "single ID" tersebut.Â
Sesi Demo
Berikut demo dari Autocad fitur Architecture yang akan memudahkan pekerjaan "drafter" untuk drawing 3DÂ
secara teori, di buktikan penggunaan Autocad 2020 akan menghemat hampir 60% dari waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan drawing design 2D dan 3S, seperti terlihat di bawah ini
Semoga ada kebijakan pemerintah dalam memberikan intensif-intensif bagi pelaku usaha sehingga hasil dari ke-engineering semakin meningkat yang pada akhir nya akan mewujudkan "smart city" bagi kota-kota di Indonesia
Dari Batam untuk Indonesia yang lebih baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H