Di kisahkan oleh rekan saya, mudik kali ini ingin merasakan "manis" nya infrastruktur yang gencar-gencar di bangun dalam beberapa tahun belakangan ini dengan menggunakan kendaraan roda 4 dari Pulau Batam menyebrang ke Pulau Sumatera daratan dan terus di sambung ke Pulau Jawa.Â
Dalam Imaginasi, terbayang Pulau Sumatera yang telah tersambung toll dari ujung utara sampai ke selatan dan di gabung kan toll lintas Jawa dari barat menuju ke timur, merupakan perjalanan yang menantang dan menarik.
Lokasi Pulau Batam terletak di provinsi Kepulauan Riau, di karenakan letak nya terpisah dari Pulau Sumatera daratan, maka di perlukan kapal RORO (Roll on - Roll off ) menganggkut antar pulau.Â
Provider angkutan yang melayani para pemudik di pelabuhan adalah salah satu perusahaan BUMN yaitu PT ASDP Indonesia Ferry. Sedangkan pelabuhan di kelola oleh BP Batam.
Namun sangat di sayangkan imaginasi di awal tidak seperti yang di bayangkan, selain di sebabkan menumpuk nya penumpang, faktor dari provider dan pengelola pelabuhan yang tidak siap "mengantisipasi" arus mudik tersebut.Â
Cerita versi lengkap nya seperti bawah ini :
1. Pada tanggal 20 Mei 2018, rekan saya tersebut telah mengisi nomer antrian
2. Tepat pukul 8 pagi tanggal 29 Mei 2019, Mobil ny telah  mengantri di lokasiÂ
3. Setelah mengantri lama, Â PETUGAS di RORO ASDP hanya memperbolehkan kendaraan sampai nomer 35 saja yg di angkut dikarenakan penumpang telah melebihi kapasitas padahal sudah diinfokan sebelumnya bisa sampai nomor 46 sesuai list yg tertera, namun hanya bisa nomor 35 dikarenakan penumpang non kendaraan melebihi kapasitas yg ditentukan.
Akibat dari pembatalan tsb :
1. Mendapatkan kapal pada tgl 2 Juni 2019 yg mengakibatkan terlambat  sampai di tujuan (Sampai di Kuala Tunggal tanggal tgl 4 Juni 2019 jam 11 malam - takbiran)
2. Banyak penumpang yg merasa di rugikan secara waktu akibat peristiwa tersebut
1. Sistem pembayaran tiketing yang masih manual, sehingga penumpukan penumpang terjadi di loket pembayaran.
2. Koordinasi antara Provider Kapal RORO dan Petugas pelabuhan yang belum maksimal membuat penumpang yang telah mengantri harus di batalkan di karenakan kelebihan berat yang akan di bawa oleh RORO.Â
3. Kapasitas arus mudik seharus ny sudah bisa di prediksi sejak awal mengingat efek dari naik nya harga tiket pesawat dan telah tersambung toll dari Pulau Sumatera sampai ke Pulau Jawa.Â
4. Kurangnya sosialisasi kepada penumpang mengenai jadwal dan kapasitas kapal RORO per trip.Â
Next improvement adalah sebagai berikut :
1. Transparansi dalam hal registrasi dan schedule kapal serta kapasitas
2. Transparansi dalam hal pembayaran dengan system digital
3. Professionalitas petugas dalam hal pelayanan jasa angkutan ini dan bisa mencontoh pelabuhan penyeberangan di pelabuhan Merak-Bakaueni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H