Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Pemikiran Antara Industri 1.0 dan Industri 4.0

31 Maret 2019   12:08 Diperbarui: 31 Maret 2019   14:14 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Industri Transformation

ANTI KLIMAKS!!. 

Begitu yang saya rasakan dari debat ke 4 PILPRES 2019 yang berlangsung semalam (30-3-19). Saya membayangkan CAPRES 02, akan memberikan sentuhan militer nya untuk "counter-attack" saat di debat ke 2 PILPRES 2019 yang lalu, di "skak mat HGU" oleh CAPRES 01. Namun apa yang terjadi, CAPRES 02 tidak mampu beranjak dari masa lalu yang mengurung nya. 

Mengusung tema : Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan serta hubungan International, setiap sesi di debat ke 4 terdapat perbedaan signifikan antara CAPRES 01 dan CAPRES 02, yaitu CAPRES 01 selalu menekankan akan adaptasi IOT (Internet of Things)kedalam  sistem pemerintahan, pertahanan dan keamanan, sedangkan CAPRES 02 mengumbar mimpi besar seperti old fashion di jaman perang dunia ke 1.

Pemerintahan 

Pemerintahan DILAN begitu CAPRES 01 menyebutnya, Dilan di sini bukanlah filem Dilan yang lagi di gandrungi oleh para Indo-milenialist (sebutan para ABG masa kini), namun singkatan dari Digital dan Melayani.  Mal pelayanan publik, merupakan salah satu titik dasar dari Pemerintahan DILAN. 

Analogi Mal, menarik para investor dan pembayar pajak untuk mengurus semua perijinan dan pembayaran tagihan  melalui satu gedung yang di lengkapi dengan kecepatan Internet, AC, kebersihan layaknya sebuah shopping mall. 

Hal tersebut telah di adopsi oleh negara-negara maju, di mana Digitalisasi dari perijinan sampai keperluan rakyat di akomodir oleh pemerintah. selain manfaat kecepatan dan keakuratan, asas keterbukaan dan memotong jalur meja-meja birokasi yang berbelit-belit. 

Sementara, CAPRES 02, mengungkapkan banyak nya ASN yang tertangkap tangan di karenakan korupsi dan masih stay di old model. Disinilah CAPRES 02 terlihat miskin idea mengenai tema yang di usung di debat ke 4.  Fakta Korupsi di ASN memang tidak terbantahkan. Namun dengan tema pemerintahan, seharusnya ada IDE baru  yang terlontar atau menyempurnakan dari sistem yang ada saat ini .

Itulah kenapa CAPRES 02 di sebut masih berputar di Industri 1.0, dengan mempertahankan old model nya asalkan korupsi tidak terjadi merupakan pemikiran yang tidak up to date. 

Industri 4.0, autonomous intelligent system, merupakan solusi dari pemerintahan yang bersih dan transparan. Setiap cent uang negara akan  dapat di lacak dan ter-record dengan baik apabila sistem digitalisasi benar-benar berhasil di terapkan. 

Pertahanan dan Keamanan

Sistem Radar Laut dan Intergrasi dari 3 angkatan bersenjata merupakan solusi dari CAPRES 01. Diakui secara porsentase APBN anggaran pertahanan dan keamanan di bawah anggaran infrastruktur. Namun bukan berarti index Militer Indonesia di bawah negara-negara Asean. Hal ini di tunjukkan oleh Militer Indonesia termasuk Top 25 Worldwide - tertinggi di bandingkan negara-negara ASEAN. (link di sini). 

Sedangkan CAPRES 02, berpendapat seakan-akan TNI / Militer Indonesia rapuh dan penuh kelemahan. di buktikan dengan menganalogikan apabila salah satu pulau di Indonesia di serang maka TNI tidak akan mampu melindungi. 

Yang menjadi pertanyaan, apakah  penyerangan satu negara di legalkan secara militer di jaman sekarang? Saat ini Dunia bukan lagi sama seperti Keadaan Dunia saat Perang Dunia 1 dimana negara-negara saling menyerang terbuka terhadap negara lain .

Di saat Internet telah menjadi kebutuhan premier dari manusia, yang menjadi konsent adalah kewaspaan terhadap cyber attack yang berpotensi untuk melemahkan dan merusak suatu negara dari Internal Circle. Hal ini terbukti di mana Negara Suriah terjadi perang saudara yang di sebabkan oleh penetrasi intelijen2 untuk menggerakan pemberontakan melalui sebuah issue yang di ciptakan. Di kenal dengan sebutan Arab Spring (link disini)

Hal tsb selaras dengan pemikiran CAPRES 01, Beliau mengatakan ancaman perang terbuka memang ada, namun untuk 20 tahun kedepan masih akan belum terjadi sesuai perkiraan Intelligent Analyst namun ancaman perang saudara akan bisa meletup apabila bibit2 perpecahaan tidak cepat di padamkan. 

Dengan mengadopsi sistem Industri 4.0, benih-benih radikalisme dapat di padamkan segera dan penetrasi budaya asing di filter oleh pemerintah ini di buktikan dengan di blokir nya situs -situs radikal (link disini) dan situs-situs lain yang berpotensi memecah bangsa kita (link disini).

Hal di atas menunjukkan fungsi pertahanan dan keamanan tidak cuma di bebankan kepada aspek Militer semata. Namun di dunia Internet, kewaspaaan akan serangan cyber terhadap negara harus menjadi prioritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun