Tidak seperti saat menaiki si singa merah, kali ini terjadi delay saat keberangkatan. dari jadwal jam 10 pagi berangkat, di undur ke jam 10.50 pagi baru take off.Â
Di terminal 2F, saya sarapan terlebih dahulu karena datang lebih awal di jam 6 pagi. setelah pintu check in di buka, saya langsung menuju ruang tunggu yang berada cukup jauh dari counter check in.Â
Menikmati perjalanan menuju ruang tunggu F6 di terminal 2F, saya berpapasan dengan "RI1" dan sempat ber-wefie dengan beliau.
Tepat pukul 10.20 menit, para penumpang di persilahkan masuk ke kabin. fenomena penumpang membawa koper-koper besar ke cabin tidak nampak di sini. berbeda dengan saya saat menggunakan  operator kepala singa. kemungkinan yang paling masuk akal, bahwa anak perusahaan garuda ini masih memberikan gratis bagasi.
Perjalanan di tempuh selama 1 jam 30 menit. Tepat waktu, tidak ada delay saat perjalanan. Pendaratan pun mulus, menandakan pilot yang mengemudikan si burung besi mempunyai kapabilitas yang tidak di ragukan.
Dari Pulau Batam ke Solo via Jogja terus ke Jakarta dan berakhir di Banten sebelum balik ke batam lagi, dengan moda transportasi pesawat (bagasi berbayar) - taksi daring - kereta api - Bus - pesawat (free bagasi) memberikan pesan bahwa sebagai  kostumer, kita mesti meluangkan waktu untuk men cari moda transportasi yang cocok dari segi waktu dan biaya untuk persiapan pulang kampung.Â
Dari total biaya yang di keluarkan saat perjalanan pergi hampir sama dengan pulang, namun yang membedakan adalah dari biaya bagasi dan waktu yang di tempuh.Â
Pilihan ada di tangan kita. mari bijak dan cerdas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H