Mohon tunggu...
Prastian DwiPutranto
Prastian DwiPutranto Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan Administrasi Publik Universitas Jenderal Soedirman

Mencoba peruntungan didalam seni menulis karena memiliki ketertarikan menulis, copywriting, dan hal lainnya karena suka membaca buku dan memikir hal yang seharusnya bisa dituangkan agar bermanfaat untuk manusia lainnya. Enjoy fellas!!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tidak Minat Belajar? Coba Simak Ini

16 Juli 2022   09:00 Diperbarui: 16 Juli 2022   09:03 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

2. Arahkan, Bukan Tentukan.

Sumber gambar: Dokumen pribadi
Sumber gambar: Dokumen pribadi

"kamu harus masuk IPA ya", "nanti lulus SMA kamu harus masuk universitas negeri", "Kan udah mau ujian akhir nih, daftar bimbel yah". Seringkali kalimat itu terdengar dan bahkan tidak asing lagi. Memang benar jika orang tua ingin mendaftarkan atau anaknya meraih hal yang terbaik. Tetapi, apakah anaknya yang mau?

Anak tentunya tidak harus selalu mengikuti apa yang dianjurkan oleh orang tua nya, meski itu tujuan yang baik. Terkadang apa yang diinginkan anak justru berbanding terbalik dengan itu. Daripada melulu menentukkan harus melakukan apa, lebih baik jika kita mengarahkan langkah selanjutnya, supaya tidak ada penyesalan yang diakhirnya.

Sebagai contoh, dulu saya menolak untuk mengambil IPA untuk penjurusan saat SMA. Tetapi orang tua tidaklah memaksa kehendak saya untuk itu. Justru mereka mendukung saya untuk hal itu dan selanjutnya memberi arahan kepada saya selanjutnya untuk kedepannya. 

Jadi, daripada hanya memberikan tuntutan dan menentukkan. Mengarahkan si anak sepertinya bisa dijadikan alternatif, supaya tidak ada lagi keterpaksaan dalam menjalankan hal apapun.

3. Menjadi Teman Diskusi

Sumber gambar: Dokumen pribadi
Sumber gambar: Dokumen pribadi

Anak sangat bergantung kepada orang tuanya dari ia lahir hingga dewasa kelak. Hubungan keduanya harus berjalan baik agar terciptanya kedekatan antara orang tua dan anak, sehingga anak terbuka untuk cerita masalah apapun. Loh, dimana nyambungnya antara kedekatan orang tua dan belajar anak?.

Kedekatan emosional antara orang tua dan anak sangatlah kuat dan harus dibangun sedari dini. Jika adanya kedekatan yang sangat kuat, membuat si anak tidak akan canggung untuk bercerita dan cenderung menjadi terbuka terkait beberapa hal.  Jika sebaliknya, orang tua dan anak tidak dekat apalagi menjadi teman diskusi. Hal itu bisa jadi menjadikan si anakalo misalkan anak sama ortu ngga deket, mana bisa jadi temen diskusi akhirnya si anak tertutup aja tentang sekolahnya, belajarnya, hingga prestasinya. dan diakhirnya cuma amukan yang diterima sang anak 

Dengan Manfaat Internet, perlahan bisa menjadi teman diskusi si anak. Bisa dengan menonton film bersama, memainkan gim, atau hal lainnya yang bisa kalian gunakan untuk membangun kedekatan. Internetnya Indonesia memiliki banyak manfaat untuk membantu mendekatkan hubungan. Gunakan yang terbaik dibidangnya seperti Telkomsel Indonesia yang dicap sebagai internet nomor 1 di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun