atau ngobrol ngalor ngidul, mbanyol juga tawa unjuk gigi
Â
handuk kecil terlilit dileher
bersiap untuk peluh pagi yang mengucur tiada henti
sepenuh hati kau kayuh hari
demi periuk nasi yang penuh isi
Â
namun siapa tahu tentang hari
ketika harapan membumbung tinggi
pagi cerah, sore hujan tiada henti
periuk menjadi impian yang harus terisi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!