Halo, kawan-kawan. Bagaimana nih liburannya? Seru, kah? Atau ada diantara kalian yang hubungannya rusak waktu liburan kemarin? Hahaha! Tau ga sih? Rusaknya hubungan itu bisa disebabkan karena kurangnya empati loh. Sebelum itu, mari kita kupas dulu makna dari empati. Empati bisa menjadi kunci utama dalam menjaga hubungan yang sehat dan langgeng. Kok bisa sih? Nah ketika kalian memiliki empati yang tinggi. Kalian bisa merasakan apa yang dirasakan oleh pasangan kalian, entah dia lagi sedih, marah, ngambek atau mungkin juga laper? Haha!
     Perlu kalian ketahui dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan empati adalah salah satu cara untuk membangun hubungan sosial yang sehat. Karena dengan memiliki empati yang tinggi, kita bisa memahami perasaan dari sudut pandang yang lainnya. Selain itu kita juga bisa untuk lebih menjaga kepercayaan orang lain dan menghargai perbedaan. Daritadi kita selalu menyebutkan tentang "Empati" deh. Emang empati itu apa? Empati bisa diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk merasakan perasaan orang lain seperti dia mengalaminya sendiri . Nah, tidak jarang, orang yang kurang memiliki empati akan mengalami kehancuran dalam hubungannya yang disebabkan oleh ketidak peka'an atau bisa dibilang kalau mereka susah dalam memahami perasaanya dengan orang lain.
     Nah, diliput dari Kumparan.com,  Muhammad Nasrullah dalam bukunya Melejitkan Potensi Otak Kanan menyebutkan bahwa terdapat tiga jenis empati, yakni kognitif, somatik, dan spiritual.
     Berikut ini adalah penjelasan tentang ketiga empati yang disebutkan tadi beserta dengan contoh.
Empati Kognitif
     Dengan memiliki jenis empati kognitif, seseorang akan memiliki kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan memandang sesuatu dengan sudut pandang orang tersebut. Contoh sederhananya misalnya, ketika ada teman yang tengah berduka cita karena ayahnya telah meninggal, maka ia akan turut memberikan ucapan berduka dan ikut bersedih. Kemudian, ia bisa membantu menenangkan temannya agar tidak sedih berlarut larut. Karenanya, kontrol emosi sangat dibutuhkan bagi orang yang berempati.
Empati Somatik
      Empati somatic adalah kemampuan dimana kita bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain secara fisik  Misalnya, ketika seseorang melihat temannya terlihat pusing karena sebuah masalah yang dihadapi, ia akan ikut merasa pusing.
Empati Spiritual
      Empati spiritual akan membuat seseorang seakan tercerahkan ketika melihat sesuatu yang menyentuh hatinya. Kemudian, orang tersebut akan melakukan tindakan nyata yang dilakukan secara spontan. Orang dengan empati spiritual akan langsung bergerak untuk memberikan pertolongan ketika melihat orang lain tertimpa musibah. Misalnya melihat orang kecelakaan di jalan.
     Nah, tadi kita sudah mengetahui jenis-jenis dari empati. Saya juga menambahkan apa yang disampaikan oleh Feshbach dalam Eisenberg 1989. Feshbach mengatakan bahwasanya Empati adalah kondisi emosi dimana seseorang merasakan apa yang dirasakan orang lain seperti dia mengalaminya sendiri, dan apa yang dirasakannya tersebut sesuai dengan perasaan dan kondisi orang yang bersangkutan.
 Mengapa empati memiliki peran penting dalam hubungan?
     Empati memainkan peran yang penting dalam kehidupan sosial kita, sentah dalam lingkup pertemanan, keluarga atau bisa juga dalam hubungan asmara. Dengan memahami apa yang dirasakan oleh orang lain, kita bisa memahami apa yang mereka rasakan dan kita juga bisa mengambil langkah yang tepat untuk menyikapinya.
     Dari situ, kita bisa menciptakan hubungan yang sehat , lebih dalam dan lebih berarti, ketika seseorang merasa dipahami, mereka akan merasa nyaman yang menciptakan kepercayaan yang mengakibatkan mereka bisa menjadi lebih terbuka, jujur dalam berkomunikasi.
     Kalian juga harus tau bahwa empati memiliki salah satu manfaat yakni kemampuannya untuk mengurangi bahkan menghindari terjadinya konflik. Salah satu contohnya ketika kalian memiliki pacar, tentu perdebatan bisa menjadi tak terhindarkan. Nah , ketika kita memiliki empati yang tinggi, kita akan tidak mudah menjadi emosi dan dapat melihat dari sudut pandang yang lain. Hal tersebut dapan mencegah terjadinya kesalah pahaman yang dapat memicu pertengkaran dan bahkan bisa mengakibatkan rusaknya hubungan.
     Ada pula contoh empati dalam hubungan pertemanan misalnya, Doni menceritakan keluh kesahnya kepada Agus yang dimana dia selalu gagal dalam hal percintaan. Kemudian Agus mendengarkan secara aktif dengan memberikan perhatian penuh, tidak menyela pembicaraanya dan menghiburnya. Hal tersebut membuat Doni merasa nyaman dalam bercerita tentang masalahnya dan hubungan antara Doni dan Agus bisa menjadi lebih dalam. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Agus memiliki empati yang tinggi.
Cara untuk melatih dan meningkatkan empati.
     Bagaimana teman-teman? Menurutmu kamu mempunyai empati yang rendah atau tinggi? Haha! Kalau kalian merasa memiliki empati yang rendah, jangan khawatir. Saya menemukan cara untuk melatih empati kita. Dilansir dari Liputan6.com, ada beberapa Tips untuk mrningkatkan empati. Beberapa diantaranya adalah,
Dengarkan lebih banyak, berbicara lebih sedikit.
Â
     Salah satu cara termudah untuk meningkatkan empati adalah dengan lebih banyak memperhatikan saat mendengarkan. Ketika seseorang berbicara, usahakan untuk benar-benar fokus pada perkataan mereka, tanpa segera memikirkan tanggapan atau pendapatnmu. Seringkali, kamu terlalu sibuk merencanakan apa yang akan kamu utarakan selanjutnya sehingga kamu tidak sepenuhnya menyimak apa yang sedang dibicarakan. Padahal, dengan mendengarkan secara seksama, kamu dapat membuat orang lain merasa diperhatikan dan dihargai.
Mendengarkan bukan hanya soal menangkap kata-kata, tetapi juga memahami emosi di baliknya. Cobalah untuk memperhatikan ekspresi wajah, intonasi suara, atau bahasa tubuh mereka. Dengan menjadi pendengar yang lebih baik, kamu dapat lebih mudah merasakan perasaan orang lain, dan ini akan membantu kamu menjadi lebih empatik dalam berinteraksi. Bukankah menyenangkan ketika orang lain merasa nyaman berbagi dengan kamu karena kamu benar-benar memperhatikan?
Posisikan Diri sebagai Orang Lain.
Â
     Salah satu cara efektif untuk mengembangkan empati adalah dengan mencoba melihat dari perspektif orang lain. Saat kamu berusaha memahami situasi dari sudut pandang mereka, kamu akan lebih mudah merasakan apa yang mereka alami. Sebagai contoh, jika temanmu sedang mengalami kesulitan di tempat kerja, cobalah membayangkan dirimu dalam situasi tersebut. Bagaimana perasaanmu? Apa yang akan terlintas dalam pikiranmu?
     Dengan berusaha melihat dunia dari perspektif orang lain, kamu dapat menjadi lebih bijaksana dalam memberikan tanggapan. Daripada memberikan saran yang sembarangan atau terkesan merendahkan, kamu bisa memberikan dukungan emosional yang lebih tepat. Hal ini juga membantu kamu menghindari sikap yang tidak peka, yang sering muncul saat kamu gagal merasakan apa yang orang lain rasakan.
Tingkatkan Kesadaran Emosional
     Empati sangat berkaitan dengan kesadaran emosional. Ini berarti kamu perlu belajar mengenali dan mengatur emosi kamu sendiri sebelum bisa memahami perasaan orang lain. Usahakan untuk lebih peka terhadap apa yang kamu rasakan di setiap kesempatan. Apakah kamu merasa senang, khawatir, marah, atau sedih? Dengan memahami emosi kamu sendiri, kamu juga akan lebih mudah mengerti emosi orang lain.
Kesadaran emosional juga memungkinkan kamu untuk merespons perasaan orang lain dengan lebih tepat. Misalnya, jika temanmu tampak murung, daripada langsung memberikan kata-kata penyemangat, kamu bisa mulai dengan menunjukkan bahwa kamu memahami kesedihannya. Ini akan membuat mereka merasa lebih dimengerti. Empati bukan tentang menawarkan solusi, melainkan tentang kehadiran untuk menemani seseorang saat mereka membutuhkannya.
     Dari sini bis akita simpulkan bahwa empati sangat-sangat berperan penting untuk membangun dan menjaga sebuah hubungan. Dengan memiliki empati yang tinggi, kita dapat menjaga hubungan agar tetap sehat dan nyaman.
     Sebagai pentup, saya pribadi ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada kalian semuanya dan saya harap apa yang saya tulis disini bisa bermanfaat.
Referensi:
Kau, M. A. (2010). Empati dan perilaku prososial pada anak. Jurnal Inovasi, 7(03).
Editor, (2021) Pengertian, Jenis, dan Contoh Empati yang Harus Dimiliki Setiap Orang. Kumparan.com
Miranti (2024) 8 Tips Efektif Mengembangkan Sikap Empati Agar Lebih Peka pada Lingkungan Sekitar. Liputan6
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H