Posisikan Diri sebagai Orang Lain.
Â
     Salah satu cara efektif untuk mengembangkan empati adalah dengan mencoba melihat dari perspektif orang lain. Saat kamu berusaha memahami situasi dari sudut pandang mereka, kamu akan lebih mudah merasakan apa yang mereka alami. Sebagai contoh, jika temanmu sedang mengalami kesulitan di tempat kerja, cobalah membayangkan dirimu dalam situasi tersebut. Bagaimana perasaanmu? Apa yang akan terlintas dalam pikiranmu?
     Dengan berusaha melihat dunia dari perspektif orang lain, kamu dapat menjadi lebih bijaksana dalam memberikan tanggapan. Daripada memberikan saran yang sembarangan atau terkesan merendahkan, kamu bisa memberikan dukungan emosional yang lebih tepat. Hal ini juga membantu kamu menghindari sikap yang tidak peka, yang sering muncul saat kamu gagal merasakan apa yang orang lain rasakan.
Tingkatkan Kesadaran Emosional
     Empati sangat berkaitan dengan kesadaran emosional. Ini berarti kamu perlu belajar mengenali dan mengatur emosi kamu sendiri sebelum bisa memahami perasaan orang lain. Usahakan untuk lebih peka terhadap apa yang kamu rasakan di setiap kesempatan. Apakah kamu merasa senang, khawatir, marah, atau sedih? Dengan memahami emosi kamu sendiri, kamu juga akan lebih mudah mengerti emosi orang lain.
Kesadaran emosional juga memungkinkan kamu untuk merespons perasaan orang lain dengan lebih tepat. Misalnya, jika temanmu tampak murung, daripada langsung memberikan kata-kata penyemangat, kamu bisa mulai dengan menunjukkan bahwa kamu memahami kesedihannya. Ini akan membuat mereka merasa lebih dimengerti. Empati bukan tentang menawarkan solusi, melainkan tentang kehadiran untuk menemani seseorang saat mereka membutuhkannya.
     Dari sini bis akita simpulkan bahwa empati sangat-sangat berperan penting untuk membangun dan menjaga sebuah hubungan. Dengan memiliki empati yang tinggi, kita dapat menjaga hubungan agar tetap sehat dan nyaman.
     Sebagai pentup, saya pribadi ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada kalian semuanya dan saya harap apa yang saya tulis disini bisa bermanfaat.
Referensi:
Kau, M. A. (2010). Empati dan perilaku prososial pada anak. Jurnal Inovasi, 7(03).