Mohon tunggu...
Prasetiawan
Prasetiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - University of Indonesia Student

Membaca, Menulis, dan Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari

Upaya Pemetaan dalam Konservasi Badak Jawa

17 Juni 2023   19:22 Diperbarui: 6 Juli 2023   21:55 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk memelihara sistem pendukung kehidupan dan proses ekologi yang penting.

Dalam ilmu geografi, peta merupakan hal yang penting. Peta merupakan gambaran keadaan muka bumi kedalam bidang datar. Sedangkan, yang dimaksud dengan pemetaan adalah proses pengumpulan data untuk dijadikan sebagai langkah awal dalam pembuatan peta. Peta juga merupakan gambaran permukaan bumi yang berisi fenomena alam dan fenomena buatan memuat informasi yang diperlukan dalam pengelolaan sumberdaya di berbagai bidang pembangunan termasuk bidang perencanaan tata ruang, kehutanan, perkebunan, pertanian, kelautan, pertambangan dan lain sebagainya. 

Pemetaan dilakukan dengan menggambarkan penyebaran kondisi alamiah tertentu secara keruangan dan memindahkan keadaan sesungguhnya ke dalam peta dasar yang dinyatakan dengan penggunaan skala peta. Fungsi melakukan pemetaan geografi, yaitu menyajikan data tentang potensi dari hal yang diteliti, memberikan informasi mengenai kondisi fisik dan non-fisik dari hal yang ingin diteliti, lalu, berfungsi juga sebagai alat bantu dalam melakukan penelitian lapangan. Berikut merupakan peta wilayah konservasi Badak Jawa di Indonesia :

Gambar  2 : Lokasi Konservasi Badak Jawa di Indonesia (Sumber : Penulis, 2022)
Gambar  2 : Lokasi Konservasi Badak Jawa di Indonesia (Sumber : Penulis, 2022)
Konservasi Badak Jawa dilakukan di kawasan Taman Nasional, tepatnya di Taman Nasional Ujung Kulon di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Badak Jawa saat ini hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon dengan total 74 spesies (data tahun 2020). Konservasi Badak Jawa yang hanya terletak di Taman Nasional Ujung Kulon memiliki alasan yang pasti, yaitu adanya daya dukung ekologi atau jejaring kehidupan seperti ketersediaan pakan yang melimpah, kebutuhan mengasin dan kondisi habitat yang masih relatif sangat baik di sekitar semenanjung Ujung Kulon, sehingga lokasi konservasi Badak Jawa sudah tepat berada di Ujung Kulon Pulau Jawa.

Badak Jawa atau Javan Rhino memiliki satu cula dengan ukuran kurang lebih sekitar 25 cm. memiliki kulit berwarna abu abu dengan tekstur yang tidak merata serta memiliki bintik. Badak Jawa memiliki berat sekitar 900-2.300 kg dengan tinggi sekitar 1.7 m dengan panjang 2 sampai 4 m. Biasanya pada badak jantan mempunyai fase dewasa setelah 10 tahun dan pada betina di usia 5 hingga 7 tahun. Pada Badak Jawa bagian atas terdapat bibir yang meruncing agar mudah mengambil ranting. Biasanya Badak Jawa mengandung di antara 15 hingga 16 bulan. Apabila diklasifikasikan, Badak Jawa memiliki klasifikasi seperti berikut ini:

Kerajaan  : Animalia

Filum        : Chordata

Class        : Mammalia

Ordo         : Perissodactyla

Famili       : Rhinocerotidae

Genus      : Rhinoceros

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun