Mohon tunggu...
Andreas Prasadja
Andreas Prasadja Mohon Tunggu... profesional -

Praktisi kesehatan tidur, konsultan utama pada AP Snoring & Sleep Disorder Clinic serta Sleep Disorder Clinic - RS. Mitra Kemayoran, pendiri @IDTidurSehat , penulis buku Ayo Bangun! anggota American Academy of Sleep Medicine www.andreasprasadja.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Laboratorium Tidur

5 November 2012   06:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:57 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apnea screening, hanya merekam aliran udara di hidung dan kadar oksigen.

Tipe satu, dikatakan sebagai yang terlengkap dan dapat digunakan untuk pemeriksaan berbagai gangguan tidur. American Academy of Sleep Medicine (AASM), mengakui pemeriksaan Tipe 1 dan 3 sebagai pemeriksaan standar untuk mendiagnosa sleep apnea, sementara Tipe 4 masih dianggap sebagai alat penyaring saja. Hanya saja, pada pemeriksaan tipe 3 diharuskan adanya tenaga berkualifikasi khusus yang membaca serta menganalisa hasil pemeriksaan secara manual, setara seperti pada tipe 1.

Tidak semua pasien dapat menjalankan pemeriksaan tipe 3 dan 4. AASM mensyaratkan juga bahwa hanya pasien dalam kondisi khusus saja yang dapat melakukannya. Kondisi tersebut antara lain, sakit berat, diduga menderita sleep apnea berat dan tidak dicurigai menderita gangguan tidur lain selain sleep apnea.

Siapa Yang Perlu Diperiksa?

Seperti pemeriksaan medis lain, tak semua penyakit atau gangguan tidur perlu diperiksakan di laboratorium tidur. Insomnia misalnya, lebih penting bagi insomniac untuk mencatat jadwal tidur hariannya dibanding diperiksakan di laboratorium tidur. Walau ada beberapa bentuk insomnia yang perlu diperiksakan juga.

Indikasi untuk memeriksakan tidur misalkan adanya dengkuran, kantuk berlebihan, gerakan-gerakan tak normal saat tidur, tampak sesak saat tidur, dan lain-lain. Dokter yang akan memutuskan kapan seseorang harus menjalani pemeriksaan tidur.

Setelah analisa tidur yang tepat, dokter baru dapat memberikan perawatan yang sesuai.

Pemeriksaan Tidur

Pemeriksaan di laboratorium tidur juga ada beberapa tindakan. Pemeriksaan standar, memerlukan inap satu malam dinamakan overnight sleep study. Sedangkan untuk siang hari, pada kasus tertentu juga bisa dilakukan.

Multiple Sleep Latency Test (MSLT) adalah pemeriksaan tidur yang dilakukan pagi hingga sore untuk memeriksa seberapa mengantuknya seseorang. Biasanya dilakukan untuk mendiagnosa narkolepsi. Setelah overnight sleep study, dilanjutkan dengan lima kali tidur siang. Lalu akan dinilai seberapa cepat seseorang tertidur dan masuk tahap tidur apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun