Hati-hati, stimulan hanya menunda kantuk. Ia tak mengembalikan kemampuan otak untuk berkonsentrasi, teliti menganalisa atau kreatif berkarya. Tidak! Ia hanya menunda kantuk! Jadi seseorang yang bergadang belajar, berkarya, mengejar dateline...percuma. Anda terjaga penuh tapi tetap lelah! Jika sedang mengendara, Anda bermain-main dengan bahaya karena kemampuan berkendara, kewaspadaan, refleks menghindar sudah jauh berkurang.
Tak ada satu zat pun yang dapat menggantikan efek restoratif tidur.
Kalau Anda mengantuk artinya Anda butuh tidur. Ketika seorang rekan kerja berkata "butuh kopi" sebenarnya ia butuh tidur.
Jam biologis kuncinya. Jadwalkan aktivitas dan istirahat agar seimbang. Di saat jam bilogis mendorong aktif, ini saat ideal untuk mengerjakan pekerjaan sulit penuh tekanan. Di jam tertentu, isi hanya dengan memeriksa dokumen- dokumen tak penting
Tapi dalam keadaan darurat apa yg bisa dilakukan? Tidur sejenak di siang hari 15-20menit, bangun segar baru konsumsi stimulan, hasilnya akan jauh lebih baik.
Gangguan Tidur
Jika mengantuk, artinya Anda masih butuh tidur. Orang yang mengantuk bukan berarti malas lho.. Karena tak ada istilah kebanyakan tidur. Jika sudah cukup tidur seseorang tak akan lagi bisa tidur. Yang ada adalah kantuk berlebihan atau hipersomnia. Kantuk berlebihan, adalah masih mengantuk walau sudah cukup tidur. Bayangkan jika Anda hanya tidur 2 jam semalam, bagaimana rasanya? Penderita hipersomnia mengalami ini setiap hari, sepanjang tahun.
Ada beberapa gangguan tidur dengan gejala hipersomnia. Narkolepsi, periodic limb movements in sleep dan sleep apnea. Yang terakhir yang paling sering ditemui namun paling sering diabaikan. Mendengkur dan mengantuk terus menerus, adalah gejala utamanya.
Saluran nafas yang sempit akan menyumbat saat tidur. Karena sesak penderita akan terbangun singkat tanpa terjaga, micro arousals. Episode ini akan berulang sepanjang malam. Akibatnya proses tidur terpotong-potong dan kualitas tidur pun buruk. Penderitanya akan bangun tak segar, dan terus mengantuk sepanjang hari. Anda pasti mengenali karakter-karakter seperti ini: kantung mata tebal, wajah lesu, lamban, sulit mengambil keputusan, dan pendengkur.
Ini sebabnya di Eropa, pendengkur dilarang untuk mengendara.
Mendengkur yang sudah dianggap biasa di hampir semua kebudayaan ini, terang membunuh. Henti nafas, walau terjadi periodik saat tidur akan memicu reaksi berantai yang mengakibatkan penyakit2 kronis seperti diabetes, hipertensi, penyakit2 jantung, stroke hingga kematian. Kantuk berlebihan dan mendengkur jelas membunuh.