Mohon tunggu...
prapti rahayuningsih
prapti rahayuningsih Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesan Terakhir

30 Desember 2010   13:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:11 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku mau kita putus Fer……”

”Tapi,Lin kamu gak bisa mutusin aku seenaknya githu….Aku sayang sama kamu…Sayang banget….Please jangan ngomong seperti itu….”

”Aku gak bisa ,Fer…..Aku gak bisa…”

”Tapi kenapa Lin…Kenapa?”

”Aku gak bisa….Gak bisa…Gak bisa…..”

”Gak bisa kenapa….”

”Aku sayang sama cowok lain…..Aku gak bisa lagi ma kamu….Maafin aku..Fer” Kataku sambil berlari meninggalkannya

”Lin……Lin…..Lin…..jangan tinggalin aku…Hiks…hiks….Lin…”Teriaknya sambil meneteskan air mata di kedua pipi lembutnya itu

Tapi aku tak menghiraukannya lagi.”Maafkan aku Fer…maaf..”kataku dalam hati sambil terus berlari meninggalkan dia yang termenung sendiri di bawah pohon yang rindang itu..

Hari-hari kulalui tanpa dia lagi.Aku sering melihatnya di sekolah tapi aku selalu cuek bila bertemu dengannya.Dia sering ingin mencari waktu untuk bertemu denganku tapi selalu aku hindari.Mungkin dia ingin penjelasan yang lebih jelas lagi dariku.Tapi aku tak pernah memberinya kesempatan.Sekarang aku ingin jauh-jauh darinya.

”Hai,sayang…Gi ngapain?Siang-siang gini kok melamun sendirian?”

”Hah…enggak kok..”Kataku seraya kaget medengar suara itu..

”Kaget ya..Maaf dah ngagetin..”Jawabnya

”Ah…enggak kok Don…Tapi lain kali bilang-bilang kalau mau dateng”

Sementara aku dan Doni asyik ngobrol.Aku lihat tatapan sinis dari seeorang yang sudah tak asing lagi bagiku.Ya…dia adalah Ferdi.Mungkin dia cemburu melihat kedekatanku dengan sahabatnya sendiri.Atau juga dia marah padaku. Semakin hari aku semakin dekat dengan Doni.Aku bisa lihat dari raut wajahnya yang begitu sangat membenciku.Bukan karena aku mutusin dia mugkin karena dia udah tahu alasan kenapa aku mutusin dia dan dia udah tahu kalau cowok yang aku maksud itu adalah sahabat terbaiknya.Hubungannya dengan Doni juga dah semakin renggang.Mereka berdua tak pernah jalan bareng lagi.Padahal dulu mereka bagai tak pernah terpisahkan. Semuanya karena aku.

Waktu itu dia pulang sekolah seperti biasa.Tapi dia kelihatan begitu lesu dan entah apa yang membuatnya begitu.Ia tak lagi membawa motor tetapi di jemput oleh supirnya.Setibanya di rumah,ibunya bertanya kepadanya mengapa dia seperti itu.Dia hanya menjawab kalau dia baru putus denganku.

“Kamu baru putus nak?Ya udahlah masih banyak wanita lain di luar sana.Kamu tahu Aline itu gak selevel dengan kita.Anak miskin seperti itu memang gak seharusnya jadi pacar kamu nak“.Kata ibunya

“Ibu udah deh jangan bicara seperti itu lagi…aku gak suka Bu…aku sayang sama dia..aku sayang“.Balasnya kepada ibunya dengan rasa kesal dan segera lari meninggalkan ibunya menuju kamarnya.

Aku tahu berat buat Ferdi utuk lupain aku tapi ini satu-satunya jalan yang terbaik untuk aku dan dia.Udah sebulan aku putus denga Ferdi.Aku rasa Ferdi juga udah bisa lupain aku.

Seperti biasa setelah pulang sekolah aku langsung menuju restoran untuk bekerja,ketika aku lagi kerja aku lihat Ferdi dengan seorang cewek.Dia adik kelasku namanya Intan.Orangnya cantik dan cocok baget buat jadi pacarnya.Keduanya mesra banget…ehm….membuatku iri..Tapi udahlah Ferdi cuma masa laluku biarlah sekarang dia bahagia dengan cewek yang tentunya lebih baik lagi dariku.

“Mba…mba…“panggilnya

“Oh…iya mba…“ jawabku.

Aku pun menghampirinya.Ternyata yang memanggilku adalah Intan.Aku segera menuju ke mejanya..

”Pesan apa mba..mas…?”Tanyaku kepada Intan dan Ferdi

‚“Kamu mau makan apa yang?” Tanya Ferdi kepada Intan

”Aku mau pesan orange jus sama burger aja,kalo sayangku pesan apa?”

”Sama deh….jadi mba orange jusnya 2 sama burgerya juga 2.”Kata Ferdi yang seolah tak mengenalku dan cuek kepadaku.

Rasanya hati ini sakit banget lihat mereka berdua.Tapi gak apalah aku udah relain dia buat oranglain.Entah kenapa tiba-tiba kepalaku rasanya pusing banget mungkin karena belum istirahat dan belum maka siang.Maklum pelanggannya hari itu cukup banyak jadi akunya belum sempat untuk makan.Tapi,aku harus lanjut bekeja lagi.Aku membawakan pesanan ke meja Ferdi dan Intan.Kepalaku rasaya tambah sakit.Tiba-tiba aku terjatuh dan minuman yang kubawa tak sengaja terlempar ke arah Intan dan mengenai pakaiannya.

”Aduh…maaf mba aku gak sengaja”

”Ah…kamu bohong Lin..kamu sengaja kan menjatuhkan itu…Kalau gak suka jangan gitu caranya.”Bentak Ferdi kepadaku.

”Udah…sayang jangan marah-marah lagi.Kasian mbaknya.”Kata Intan menenangkan Ferdi.

”Maaf…mbak..mas…saya benar-benar gak sengaja…maaf…”kataku membela

”Iya mbak……ndak pa-pa lain kali hati-hati ya mba…”Jawab Intan penuh kelembutan.

”Kita pergi dari sini Tan…Dasar pelayan gak punya mata…kerjanya gak becus..harusnya di pecat saja.”Tambah Ferdi

”Maaf mas…maaf…”

”Apa-apain sih Fer..ngomongnya kasar banget..aku gak pa-pa.maafin pacar sya mba.udah kita pulang sekarang”Kata Intan sambil mearik tangan Ferdi untuk meninggalkan tempat itu.

”Maaf mba..mas….”

Aku gak tahu harus lakuin apa Cuma bisa bilang maaf.Aku merasa bersalah banget sama Ferdi dan Intan bukan maksudku tuk lakuin itu.Aku bener-bener bodoh mungkin bener yang dikatain Ferdi aku gak becus kerjanya harusnya dipecat saja…Aku terus menangis mengingat kejadian yang terjadi siang tadi.

Aku terus berusaha menghubungi Ferdi untuk meminta maaf tapi tak pernah diangakatnya.Aku pu hanya mengirim sebuah pesan singkat.Aku tak peduli dia mau membacanya atau tidak.”Fer….maafin aku atas kejadian tadi siang.Aku bener-bener gak sengaja.Jangan benci sama aku karena sampai sekarang aku masih sayang banget sama kamu….sayang yang tak pernah kamu tahu sebelumnya…maafin aku udah banyak ngecewain kamu.aku sayang kamu…sayang banget…yag aku sayang dan cinta hanya kamu seorang…..Dolphinku….Love u Fer”

Karena aku sangat kelelahan malam itu sepulang dari restoran.Aku pun menelpon Doni untuk menjemputku.Pikiranku bener-bener sangat kacau hari itu.Air mataku terus mengalir membasahi kedua pipiku. Syukurlah Doni mengangkat teleponku.

”Ha….lo…..Do…n…ka..ka…mu lagi di..ma..na…. ”Kataku terbata-bata dengan penuh isak tangis.

”Kamu kenapa Lin….Aku lagi di rumah…Kamu lagi dimana?Please jangan nangis”jawab Doni dengan rasa kuatir

”Aku lagi di……..”

Bruak…tiba-tiba sebuah mobil menabrakku dengan sangat keras dan entah apalagi yang terjadi pada diriku.

”Halo…halo…..Lin….Lin….”

”Halo…mas teman Anda mengalami kecelakaan dan sekarang dia di bawa di RS Harapan.Tadi handphonenya saya temui dan kebetulan masnya masih ngomong”

”O…iya pak……Makasih banyak infonya…hiks….hiks….hikss…..Aline…”Tangis Doni sambil menutup teleponnya.

Akhirnya Doni pun segera menuju rumah sakit tempatku dirawat.Setibanya disana ia juga segera menelpon Ferdi untuk datang ke sana.Setibanya Ferdi disana,Doni segera memukul wajah Ferdi.Dengan tidak terima,Ferdi lalu memukul Doni kembali.

”Ini semua karena kamu Fer……semua karena kamu….Aline udah pergi…dia meninggal Fer dan itu semua karena kamu…”Tegas Doni

”Gak mugkin…..Gak mungkin……gak mungkin…… Aline gak mungkin pergi…..Kamu bohong kan Don..Sekarang Alinenya mana…aku pengen lihat dia……Aline mana Don….Aline mana….”Tanya Ferdi sambil memegang bahu Doni.

”Dia ada dalam ruang ICU,Fer.Dan asal kamu tahu Fer,aku gak pernah pacaran dengan Aline.Semua yang kami lakuin hanyalah sandiwara belaka..Apa kamu tahu Fer,Aline sangat sayang sama kamu sampe dia lakuin ini.Ibu kamu menyuruh Aline jauhi kamu karena dia itu gak selevel dengan kamu.Tiap hari yang dia dengar hanya kalimat itu…..Karena tak igin menyakiti kamu,dia pun meminta bantuanku untuk lakuin ini.Sebenarnya aku juga sayang sama Aline Fer tapi aku tahu aku tak bisa memilikiya karena hatinya cuma untuk kamu..maafin aku Fer…maaf.”jawab doni dengan rasa sedih dan menyesal.

****

Medengar semua itu Ferdi hanya bisa menangis dan memeluk sahabat baiknya itu.Setelah itu Ferdi masuk ruang ICU dan dia hanya bisa menangis disamping Aline yang sudah tak bernyawa lagi.Ferdi meciumi pipinya untuk yang terakhir kalinya.Yang ada sekarang tinggallah penyesalan dalam diri Ferdi karena sudah menyia-nyiakan orang yang sangat dicintainya.

”Maafin aku sayang…Aku sayang sama kamu…selamanya…”Kata Ferdi yang akhirnya merelakan kepergian Aline..Dan sms yang dikirim oleh Aline adalah sebuah pesan yang terakhir kalinya untuk Ferdi.Aline telah pergi untuk selamanya ke tempatnya yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun