Mohon tunggu...
Harta Sujarwo
Harta Sujarwo Mohon Tunggu... Penulis - Pedagang

Pembelajar multidimensional yang sedang bermetamorfosa, Pengamat, Peneliti, Kritikus dan Invisible Writer

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sosialisasi Go Digital UMKM Jaga SSK di Tengah Covid-19

18 Juni 2020   03:10 Diperbarui: 18 Juni 2020   03:09 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang belum mengerti bagaimana berperilaku cerdas di tengah ketidakpastian agar Makroprudensial Aman Terjaga. Juga banyak yang tidak tahu tugas Bank Indonesia dalam mencapai dan memelihara Stabilitas Sistem Keuangan. Khususnya saat Covid-19 dan isu resesi mempengaruhi kondisi global dan stabilitas sistem keuangan (SSK) Indonesia. Apalagi Rupiah tidak berbahan logam mulia, tentu tidak mudah bagi Bank Indonesia.

Dengan kecanggihan teknologi saat ini,  potensial mengubah mata uang rupiah menjadi berbahan emas/perak. Bila diubah, diproyeksi nilainya akan tetap stabil dan diterima masyarakat dunia, karena nilai instrinsknya layak sebagai aset. Kuberharap pemerintah dan DPR mengamandemen undang-undang mata uang.

Setelah itu, pemerintah dan Bank Indonesia dapat menetapkan nilai tukar Rupiah logam mulia itu terhadap mata uang asing. Kemudian biarkan nilai Rupiah yang berbahan emas itu dengan sistem nilai tukar mengambang, kuyakin Rupiah tetap kuat dan stabil.

Sehingga tugas Bank Indonesia untuk menstabilkan nilai Rupiah tidak lagi seruwet selama ini. Sebagaimana otoritas Jasa Keuangan berpendapat, terdapat potensi gangguan kinerja lembaga jasa keuangan Non Bank (LJKNB), stabilitas sistem keuangan, dan pertumbuhan ekonomi karena Covid-19. Sehingga OJK pun menerbitkan kebijakan countercyclical.

Maka tujuan Bank Indonesia hendaknya tidak sebatas agar stabil terhadap barang/jasa dan agar stabil terhadap mata uang Negara lain.

Sehingga Bank Indonesia selama ini hanya fokus dan proaktif agar Stabilitas Sistem Keuangan terus terjaga melalui koordinasi kebijakan makroprudensial.

Tapi juga kuharapkan Bank Indonesia juga fokus dan proaktif dalam mengkaji dan menerapkan inovasi Stabiltas Sistem Keuangan yang sudah teruji seperti Dinar-Dirham.

Meskipun demikian, inovasi Bank Indonesia dalam membangun ekosistem digital menuju digitalisasi UMKM perlu didukung.

Karena sejarahnya, meskipun krisis moneter dapat melanda secara tiba-tiba seperti krisis moneter 1998. Tapi UMKM dan UKM terbukti paling tangguh.

Tapi saat Covid-19 serta isu resesi ekonomi yang sempat berpotensi menimbulkan kepanikan, keresahan dan kecemasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun