Hanya punya waktu cuti sedikit tidak menghalangi Saya dan teman-teman mengunjungi Pacitan, sebuah kota yang terletak di Kabupaten Jawa Timur yang menjadi surganya peselancar. Tujuan Saya buat artikel blog ini agar temen-temen tahu kenapa Pacitan termasuk kota yang bisa jadi alternatif libur kejepit teman-teman. Tulisan ini Saya bagi lagi menjadi chapter-chapter sebagai berikut:
Chapter 1: Itinerary perjalanan
Chapter 2: Spot dan Tips Wisata Pacitan
Chapter 3: Contact Person
Dokumentasi pada blog ini menggunakan DJI Mavic Pro, Gopro Hero 5, dan Samsung S9 dari Dinna.
Drama demi drama kita lewatin dari Saya dan Samuel ketinggalan kereta sehingga mesti naik bis Jakarta-Solo; Bis yang kita naikin mogok sampe 1 jam lebih; Kesasar hutan dan kuburan pas mau ke La Calypso Guest House; Dimarahin bule karena tidurnya ke ganggu, tapi semuanya kita jalanin dan bahkan spot-spotnya 100% dari target tereksplor semua! Ayoo kita mulai ceritanya!
CHAPTER 1: ITINERARY PERJALANAN
Kamis, 5 Juli 2018: Jakarta Stasiun Pasar Senen -- Stasiun Solo Jebres
Jumat, 6 Juli 2018: Sampai Solo, menuju Pacitan, menuju Pantai Taman, Sunset di Pantai soge, menuju La Calypso Guesthouse
Sabtu, 7 Juli 2018: Menuju Goa Gong, Sungai Maron, Pantai Srau, Pantai Kasap, menuju homestay Prapto dekat Pantai Watu Karung
Minggu, 8 Juli 2018: Sunrise Pantai Watu Karung, Pantai Klayar, Pantai Karang Bolong, Pantai Banyu Tibo, Perjalanan menuju Solo, Pulang ke Jakarta.
Senin, 9 Juli 2018: Sampai Jakarta
CHAPTER 2: SPOT DAN TIPS WISATA PACITAN
Apa yang ada dibenak teman-teman ketika mendengar Pacitan? Jujur buat Saya sebelum berkunjung ke Pacitan, Saya tidak tahu lagi ada apa di Pacitan selain tempat Surfing yang sudah bertaraf internasional. Tapi setelah mencari-cari informasi lewat media sosial dan googling ternyata Pacitan memiliki banyak tempat wisata yang dapat teman-teman kunjungi.
Selama mengeksplor Pacitan, Saya menyewa motor dari Mas Irul, Motorent Solo (http://www.sewamotorsolo.com). Harganya variatif, temen-temen bisa mampir ke situsnya atau langsung kontak Mas Irul, nomornya Saya lampirkan di bagian bawah artikel ini.
Perjalanan dari Solo ke Pacitan memakan waktu 3 jam lebih, kalau jalan santai memakan waktu hampir 4 jam. Kondisi jalan besar Solo-Pacitan sudah terbilang baik. Hanya saja kami sempat melewati jalur alternatif (arahan google maps) yang memiliki sedikit penerangan dan jalan yang agak rusak. Gak kebayang deh kalau malam-malam lewat situ, haha.
Untuk tempat tinggal, 1 malam Saya tinggal di hostel La Calypso, daerah Pantai Pancer. Hostel ini punya orang Prancis yang dibantu oleh Mas Agung, orang lokal. Hostel yang Saya dan teman-teman sewa yang bagian bunkbed. Fasilitasnya juga bersih, ada dapur dan ruang makan dan ngopi bersama. Maklum salah satu pemiliknya dari orang luar, sehingga didesain agar mempererat kebersamaan antar traveller. Tapi yang menjadi minusnya, saat itu saya kesana malam hari dan penerangannya sangat buruk bahkan googlemaps memberikan alur yang salah sampai kita masuk ke kuburan! Sungguh berasa apes saat itu.
Esok malamnya karena kita mengeksplor spot lain di Pacitan, jadi kita tinggal di homestay lain. Homestay Prapto namanya. Ini dekat dengan Pantai Watu Karung. Harga juga relatif murah dengan model standar homestay dank arena kami berlima dan dina cewe sendiri, jadi kami tetap 1 kamar dan menyewa kasur tambahan.
Pantai-Pantai di Pacitan semua memiliki kesamaan yaitu ombak pantai selatan yang terlihat ganas. Bahkan beberapa turis internasional yang Saya temui di La Calypso memberi julukan Pacitan sebagai The Surfers Paradise. Waktu Saya yang sempit kurang lebih 3 hari untuk menjelajahi Pacitan Saya maksimalkan dengan mengunjungi pantai-pantai ternama di Pacitan. Apa saja sih pantai yang bisa temen-temen kunjungi sewaktu di pacitan? Dengan waktu 3 hari Saya berhasil mendatangi pantai-pantai berikut:
Pantai Soge
Berjarak 3 jam dari Stasiun Solo Jebres, Pantai ini merupakan destinasi pertama Saya dan teman-teman di Pacitan. Hamparan pasir yang sangat panjang menyegarkan fisik kami yang sudah lelah akibat berkendara dengan sepeda motor selama 3 jam lebih.
Apasih yang menarik dari Pantai Taman? Pantai ini terkenal dengan pemandangan dari spot flying fox-nya. Saat kami datang tidak ada penjaganya dan terlihat kalau flying fox-nya seperti tidak dioperasikan lagi. Pemandangan yang terlihat dari atas tempat flying fox sungguh luar biasa dengan Pantai Taman sebagai latarnya.
Dari hasil pencarian Saya dan info-info dari beberapa warga lokal, Pantai Srau adalah pantai yang asik untuk menikmati matahari terbenam di pacitan. Hanya saja jalan untuk menuju pantai ini cukup ekstrim, melewati hutan-hutan dan beberapa aspal masih rusak waktu itu.
Kalau temen-temen mencari informasi di internet, Pantai Kasap merupakan Pantai ynag memiliki kontur pulau-pulau kecil disekitarnya. Orang-orang sana menyebutnya miniatur Raja Ampat. Menarik kaan? hehe.
Salah satu homestay yang Saya pilih bersama teman-teman adalah di dekat Watu Karung, agar paginya bisa langsung ke pantai yang terletak tidak jauh dari homestay. Pantai ini sudah terkenal dikalangan turis internasional karena banyak homestay dan ombaknya cocok untuk peselancar.
Salah satu pantai teramai di Pacitan, jalan yang cukup besar dan baik membuat ratusan orang mampir ke pantai ini saat liburan akhir pekan. Ini pantai ter-mainstream yang Saya kunjungi selama di Pacitan.
Tidak jauh dari Pantai Klayar, ada satu pantai yang tidak ramai dikunjungi orang, yaitu pantai Karang Bolong. Alasannya karena akses kesana yang sulit, jalan masih berupa tanah dan tidak dapat dilalui oleh mobil. Spot wisata ini mirip dengan Pantai Bwanna Sumba loh, hanya saja letak karang bolongnya tidak bisa terlihat dari bawah pantai.
Yang menjadi alasan Saya mengunjungi pantai ini adalah keunikan pantai ini yang memiliki air terjun tawar yang langsung menuju ke lautan. Kalau kemarin Saya beruntung, Saya bisa bermain dibawah air terjun itu sekaligus ke pantai di bawahnya. Sayang ketika itu ombak sedang tinggi dan dilarang untuk bermain di bawah air terjunnya.
Goa Gong
Akses Goa Gong cukup mudah, karena Goa Gong merupakan tempat wisata lokal yang sudah dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat. Yang menarik dari tempat ini adalah di dalam goa, dipasang lampu warna-warni sehingga pengunjung dapat menikmati dan berfoto disekitar stalaktit dan stalakmit goa. Jalur wisata juga sudah terpasang sehingga tanpa guide pun pengunjung masih bisa menelusuri goa.
Di depan mulut Goa Gong, ada yang menyewakan lampu senter dan guide yang akan menceritakan kisah-kisah di goa ini.
Ini alasan lain Saya mengunjungi Pacitan. Sungai Maron, kalau di Instagram bilangnya sih Sungai Amazonnya Indonesia. Dan benar saja, landskapnya unik dan keren banget! Serasa berada di film-film dengan setting Sungai Amazon. Â Ada 2 jalur menuju Sungai Maron, berhubung Saya dari arah Goa Gong, jadi Saya ambil arah utara. Sedangkan jalur lainnya dari Pantai Ngiroboyo.
Berikut sedikit kontak yang dapat teman-teman pakai saat hendak mengeksplor Pacitan
Irul sewa motor Solo (WA: 0812-1500-4842)
La Calypso Guesthouse 0813-2514-8585
Prapto Homestay Watu Karung 0853-2675-7012
Saya rasa 3 hari di Pacitan masih terasa sangat kurang. Masih banyak pantai di Pacitan yang bisa dikunjungi, jelas itu karena Pacitan merupakan kota di Selatan yang memiliki garis pantai yang sangat panjang. Beberapa dari pantai tersebut masih memiliki akses masuk yang terbilang tidak terlalu baik. Satu yang pasti, kita sebagai pejalanan harus turut aktif mempromosikan keindahan pantai Pacitan agar semakin dikenal dan infrastruktur disana semakin baik untuk wisatawan-wisatawan lokal maupun internasional.
Yang mau nanya detail soal trip ke Pacitan ini atau tips-tips traveling kesana bisa tinggalin comment dibawah yah! Jangan lupa follow instagram Saya juga yaa buat liat-liat hasil dokumentasi Saya selama perjalanan trip kemanapun.
Instagram : pranataandrii
"Never stop exploring Indonesia"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H