Mohon tunggu...
Pramudito Yudhistira
Pramudito Yudhistira Mohon Tunggu... Dokter - general practitioner

I am a general practitioner who likes to overcome challenges

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Spinal Stenosis Penyebab Saraf Tulang Belakang Terjepit

22 Februari 2023   07:50 Diperbarui: 22 Februari 2023   08:00 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah "saraf kejepit" sering kali terdengar bagi masyarakat umum dimana gejalanya yaitu adanya rasa nyeri, rasa terbakar, kesemutan seperti tertusuk-tusuk jarum, mati rasa, kaku, bahkan tidak bisa merasakan sensasi panas, dingin, ataupun sentuhan di sekitar area kulit. Gejala tersebut timbul tergantung pada lokasi dimana saraf tersebut terjepit.

Sumsum tulang belakang Anda terdiri dari sekumpulan saraf yang mengalir melalui terowongan atau ruangan yang dibentuk oleh tulang belakang Anda. Spinal Stenosis adalah kelainan akibat adanya penyempitan ruang pada tulang belakang. Penyempitan tersebut lah yang menyebabkan tekanan pada saraf tulang belakang. 

Kelainan ini dapat terjadi pada leher dan punggung bagian bawah dimana tingkat keparahan bergantung pada seberapa besar ruangan tersebut menyempit sehingga menekan saraf. 

Jika Anda memiliki kelainan spinal stenosis, Anda mungkin kesulitan berjalan jauh atau merasa perlu mencondongkan tubuh ke depan untuk mengurangi tekanan pada punggung bagian bawah. Anda mungkin juga mengalami nyeri atau mati rasa di kaki Anda.

APAKAH PENYEBAB DARI SPINAL SPINAL STENOSIS?

Stenosis tulang belakang dapat disebabkan oleh bawaan atau didapatkan. Namun, hanya sebagian kecil spinal stenosis disebabkan oleh bawaan. Spinal stenosis lebih sering terjadi karena trauma, degenerasi, penyebab iatrogenik, dan proses sistemik. Trauma biasanya mempengaruhi kanal tulang belakang secara akut dengan kekuatan mekanis. Perubahan degeneratif terjadi bila terdapat penyempitan kanal sentral dan resesus lateral.

BAGAIMANA CARA MENDETEKSI ADANYA SPINAL STENOSIS?

Biasanya dokter spesialis tulang belakang akan melakukan pemeriksaan tambahan menggunakan MRI untuk melihat tulang belakang dan saraf secara mendetail sehingga dapat menunjukkan area stenosis. 

Kemudian ada pemeriksaan computed tomography (CT) untuk mengevaluasi tulang tulang belakang yang dapat menyebabkan stenosis. Pentingnya pemeriksaan tambahan ini untuk dapat memaksimalkan perawatan yang akan dilakukan. 

APAKAH STENOSIS BERBAHAYA DAN HARUS DI OPERASI?

Perawatan kelainan stenosis dilakukan berdasarkan tingkat keparahannya. Tentu saja untuk mengetahui tingkat keparahan ini harus dibantu dengan pemeriksaan tambahan seperti yang sudah dijelaskan di atas. 

Kasus stenosis ringan dapat diobati dengan pendekatan non-bedah / tanpa operasi. Pentingnya melakukan olahraga dengan gaya yang dikombinasikan, perubahan gaya hidup, suntikan atau pengobatan dengan cara diminum dapat membantu mengendalikan gejala Anda.

Stenosis tingkat lanjut, dokter mungkin merekomendasikan pembedahan, yang mungkin termasuk pengangkatan sebagian kecil tulang untuk menghilangkan tekanan pada saraf (laminektomi). Kadang-kadang, area tulang yang luas dihilangkan dan perangkat keras logam dimasukkan untuk memberi kekuatan dan dukungan pada tulang belakang.

APAKAH ADA HAL-HAL YANG DAPAT SAYA LAKUKAN UNTUK MENCEGAH SPINAL STENOSIS? 

Umumnya hampir setiap orang mengalami proses degenerasi tulang belakang pada usia 50 tahun, Anda tidak bisa benar-benar mencegah spinal stenosis. Tetapi Anda mungkin dapat menurunkan risiko. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan tulang belakang Anda:

  1. Berolahragalah secara teratur. Latihan memperkuat otot-otot yang menopang punggung bagian bawah dan membantu menjaga tulang belakang tetap fleksibel. Latihan aerobik seperti berjalan, berenang, bersepeda, dan latihan beban semuanya baik untuk punggung Anda.

  2. Pertahankan postur tubuh yang baik. Pelajari cara mengangkat benda berat dengan aman. Selain itu, tidurlah di kasur yang kokoh dan duduklah di kursi yang menopang lekuk alami punggung Anda.

  3. Pertahankan berat badan yang ideal. Kelebihan berat badan akan memberi lebih banyak tekanan pada punggung Anda dan dapat berkontribusi untuk mengembangkan gejala stenosis tulang belakang lumbar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun