Â
Telur ayam bisa mengalami kenaikan harga karena beberapa faktor, seperti peningkatan biaya pakan ayam, fluktuasi permintaan dan pasokan, atau kondisi cuaca yang mempengaruhi produksi telur. Faktor ekonomi dan lingkungan dapat berkontribusi pada naiknya harga telur.
Â
Â
Penyebab Harga Telur Turun:
Terkadang dalam usaha tidak bisa dipungkiri akan ada masa di mana kita akan merugi, walaupun demikian sejatinya masih lebih banyak untungnya dibanding dengan ruginya dalam ternak ayam petelur. Meskipun begitu secara periode dan bulan tertentu dengan melihat harga beberapa tahun kebelakang kita bisa membuat sebuah catatan baik akan turun ataupun naiknya sama seperti harga ayam broiler.
Secara garis besar saya telah merangkum beberapa hal berikut ini yang menjadi penyebab harga telur turun, seperti:
Serapan pasar turun. Alias konsumsi masyarakat turun baik karena kurangnya hajatan atau pesta.
Adanya pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran. Ini berdampak bagi warung makan di sekitar, penjual eceran, dan bagi karyawan yang akan menghemat pengeluaran semaksimal mungkin. Contohnya saja seperti awal Covid-19.
Stok melimpah dan permintaan pasar turun. Jika stok melimpah dan banyak tetapi permintaan juga tinggi ini masih akan menutupi dan menstabilkan harga, tetapi jika diikuti dengan daya beli masyarakat yang lemah harga telur akan rendah. Dengan banyaknya stok peternak akan mengeluarkan telur yang sudah di simpan lama agar tidak busuk dengan harga yang tidak lagi mengacu pada standartnya.