Mohon tunggu...
Pramono Dwi  Susetyo
Pramono Dwi Susetyo Mohon Tunggu... Insinyur - Pensiunan Rimbawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tutupan Hutan (Forest Coverage)

18 April 2020   11:05 Diperbarui: 18 April 2020   11:03 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun yang agak mengherankan adalah pemerintah dalam hal ini KLHK mengklaim adanya tutupan hutan yang masih ada meskipun secara dejure bukan dalam kawasan hutan. Tutupan hutan diluar kawasan hutan  didapat dan terletak pada areal penggunaan lain (APL).

Meski bukan kawasan hutan, ternyata 12% diantaranya masih memiliki tutupan hutan luasnya 7,9 juta ha. Aneh tapi nyata, bagaimana bisa sementara kawasan hutannya yang secara dejure telah ditetapkan saja sulit untuk dipertahankan dan dijaga tutupan hutannya dari degradasi maupun deforestasi, baik hutan konservasi, hutan lindung apalagi hutan produksi, malah ini mengklaim tutupan hutan dari APL yang jelas jelas menjadi kewenangan dan otoritas pemerintah daerah untuk dapat digunakan untuk kepentingan apa saja.

Kalau memang APL seluas 7,9 juta ha harus dipertahankan sebagai tutupan hutan, tetapkan saja sebagai kawasan hutan secara dejure dengan menggunakan perangkat regulasi yang ada (undang undang, perpu dan sebagainya), sebagaimana perpu kawasan tambang dalam kawasan hutan diera pemerintahan presiden  Megawati dulu. Mengapa tidak. Bravo KLHK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun