Mohon tunggu...
Pramono Dwi  Susetyo
Pramono Dwi Susetyo Mohon Tunggu... Insinyur - Pensiunan Rimbawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemimpin Muda Bangsa Indonesia

15 Januari 2020   19:42 Diperbarui: 15 Januari 2020   19:42 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Calon Pemimpin Muda Bangsa

Bonus demografi bagi Indonesia merupakan berkah atau musibah, tergantung kepada bangsa Indonesia sendiri untuk menghadapinya. Bonus demografi yang akan terjadi pada bangsa Indonesia dimulai tahun 2020 dan berakhir 2035 itu artinya bahwa pada rentang waktu 15 tahun penduduk Indonesia yang usia produktif (15 -64 tahun) jumlahnya  akan terus meningkat dan diperkirakan mencapai 52 % dari total jumlah penduduk Indonesia. Kondisi ini akan berimbas pada jumlah pemilih muda dimasa yang akan datang.  Menurut data,  jumlah pemilih muda yang berusia 16 -- 30 tahun pada pemilihan presiden (pilpres) 2019 lalu, jumlahnya lebih kurang 100 juta orang, dan akan bertambah dua kali lipat manakala berlangsung pilpres tahun 2024.

Menarik untuk dicermati dan dibahas peta kepemimpinan nasional era 2024-2029 yang akan datang. Meskipun partai yang lolos parliamentary threshold adalah 9 partai yang itu itu juga (PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, PKS, PAN, Nasdem, Partai Demokrat dan PPP), namun konstelasi kepemimpinan 2024 -2029 akan berubah 180 derajad. Wajah wajah ketua umum partai lama yang yang akan berlaga pilpres lima tahun yang akan datang, dipastikan  tidak akan laku dijual untuk bursa kepemimpinan 2024.

Di samping faktor usia yang sudah menua, faktor pemilih yang dominan anak anak milenial menghendaki pemimpin yang baru, segar, muda, cerdas dan sesuai dengan tuntutan zaman. Kecuali partai partai tersebut segera mampu mereformasikan dirinya untuk memilih ketua partai baru sebagai tanda regenerasi kepemimpinan nasional dimasa yang akan datang. Sudah saatnya pada tahun 2024, bangsa ini dipimpin kaum milenial yang cerdas, berwawasan luas kedepan, santun dan memperjuangkan kepentingan seluruh warga bangsa tanpa membedakan satu dengan yang lain.

Pemimpin muda yang berskala nasional yang menonjol pada saat ini jumlahnya lumayan banyak, beberapa diantaranya adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), TGB Zainul Majdi, Emil Elestianto Dardak, Ridwan Kamil, Nurdin Abdulah, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo .

Dengan atau tanpa Partai Demokrat, Pangeran Cikeas ini akan diperhitungkan dalam peta percaturan politik Indonesia tahun 2024. Berbekal pendidikan yang cukup bahkan memadai, ditunjang usia muda (40 tahun), serta kesantunan dan tutur katanya yang baik, kecerdasan AHY tidak diragukan lagi dan merupakan salah satu kandidat presiden yang sangat potensial dilirik oleh partai partai pendukung maupun pengusungnya. Sayang pengalaman memimpin pada skala nasional  masih minim. Oleh karena itu, untuk lima tahun kedepan, AHY harus menambah jam terbang untuk memimpin; minimal menjadi pengurus teras partai (elite partai).

Mantan gubernur NTB dua periode yang sukses , TGB Zainul Majdi dikenal sebagai cendikiawan ulama yang juga cerdas. Menjadi gubernur NTB pada usia muda yakni 38 tahun. Cerdasnya TGB dapat dilihat pada sambutan mantan gubernur NTB pada saat perayaan Hari Pers Nasional tahun 2016 di Lombok NTB.  Pengalaman sebagai kepala daerah komplit. TGB sangat layak menjadi kandidat RI 1. Kepala daerah provinsi yang dianggap potensial menjadi kandidat presiden saat ini adalah Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Nurdin Abdulah. Mereka yang sedang menjabat gubernur didaerah masing masing merupakan orang orang cerdas dan berprestasi. Kepemimpinan mereka akan diuji nanti pada menjelang pilpres 2024, apakah mereka sukses memimpin daerahnya. Rakyatlah yang akan menilai gubernur mana yang punya " nilai jual" menjadi kandidat presiden nanti.

Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur dan mantan Bupati Trenggalek, sepintas paling muda diantara nama nama yang disebut diatas yang tak kalah menonjol. Dalam panggung debat pilkada Jatim beberapa waktu yang lalu, nampak bahwa pemahaman suatu   masalah dan solusi pemecahannya sangat dikuasai dengan baik. Meskipun masih sangat muda, kecerdasannya  tak kalah hebatnya dari yang lain.  Suami artis Arumi Bachsin ini dapat diperhitungkan dalam pilpres mendatang.

Sebenarnya, terdapat dua orang calon pemimpin muda Indonesia potensial dan hebat yang telah malang melintang diorganisasi sosial maupun kepartaian. Bahkan mereka ini mempunyai prestasi yang luar biasa. Pada usia yang relatif muda telah memimpin partai besar yang mewarnai dunia politik Indonesia. Kedua orang itu adalah Anas Urbangningrum dan Romahurmuziy mantan Ketua Umum Partai Demokrat dan Ketua Umum PPP. Namun sayang, karir politiknya tamat karena tersangkut masalah korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun