Mohon tunggu...
Pramesti Adyarini
Pramesti Adyarini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be kind

Hello;)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Burnout Syndrome

8 November 2021   11:55 Diperbarui: 8 November 2021   11:58 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu sering merasa lelah fisik dan emosi dengan pekerjaanmu? Itu bisa jadi tanda kamu mengalami Burnout Syndrome, lho!

Ternyata Burnot Syndrome itu lebih dari sekedar perasaan stress sama pekerjaanmu, biasanya burnout Syndrome ini akan kamu rasakan saat ekspektasimu tidak sesuai dengan kenyataan. Dan Burnout Syndrome yang kamu rasakan bisa mempengaruhi kinerja kamu.

Apa itu Burnout Syndrome?
Burnout Syndrome adalah kondisi stress yang berhubungan dengan pekerjaan yang ditandai dengan kelelahan secara fisik maupun emosional, akibat dari ekspektasi dan kenyataan yang tidak berjalan sesuai dengan bayangan.

Gejala Burnout Syndrome
Gejala Burnout Syndrome terjadi secara bertahap dan cenderung diabaikan hingga kemudia berakhir lebih buruk seiring berjalannya waktu. Secara umum, ada 2 gejala yang menjadi tanda bahwa kamu sedang mengalami Burnout Syndrome

Gejalan Fisik
Merasa lemas, dan lelah, kehabisan energi, dan merasa buntu saat mengatasi masalah kerja. Gejala lainnya yang muncul:

1. Sering sakit kepala
2. Nyeri Otot
3. Nafsu makan berkurang
4. Gangguan tidur
5. Gangguan pencernaan

Gejala Emosional

Merasa pekerjaannya amat banyak hingga membuat stress dan frustasi. Gejala lainnya yang muncul:

1. Merasa gagal
2. Meragukan kemampuan diri
3. Kehilangan motivasi
4. Lebih sinis dan negatif
5. Merasa tidak puas dengan pekerjaan

Burnout Syndrome dapat dialami siapa saja dan rentan terjadi. Penyebab eksternalnya bisa dari beban kerja yang tingga tanpa waktu beristirahat, kurang sisialisasi dengan rekan kerja, hingga lingkungan kerja yang terlalu menekan diri.

Sedangkan penyebab yang datang dari diri sendiri bisa jadi karena sifat terlalu pefeksionis dan kebiasaan overthinking dalam pekerjaan.

Ingat, berusaha yang terbaik dalam pekerjaanmu itu bagus. Tapi kesehatan mentalmu jauh lebih penting. Yuk, atasi Burnout Syndrome kamu dengan belajar kendalikan overthinking dan emosi kamu dalam urusan pekerjaan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun