Tapi sayangnya tiket kereta api wisata ini selalu saja ludes terjual, sebab itu kamu perlu melakukan reservasi jauh-jauh hari, mengingat tiket on the spot ketersediaannya sangat terbatas.
Seringkali saya menemukan para pengunjung yang kecelik karena kehabisan tiket, alhasil mereka pun hanya dapat merekam keberangkatan dan kedatangan kereta api wisata itu.
Chocho Train, Kereta Tamba Gela di Museum Kereta Api Ambarawa
Raut kekecewaan seringkali terlihat pada wajah para pengunjung museum yang kehabisan tiket kereta api wisata. Jauh-jauh pergi ke Ambarawa hanya ingin naik kereta wisata tapi apa daya ketersediaan tiket terbatas.
Sepertinya pengelola menangkap persoalan ini dengan menghadirkan inovasi yang bisa menjadi "tamba gela" (obat kekecewaan) para pengunjung yang kehabisan tiket. Adalah chocho train, mobil yang dimodifikasi menyerupai kereta, rutenya mengelilingi area museum.Â
Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun bisa naik chocho train ini. Setidaknya kehadiran chocho train bisa menjadi alternatif pilihan bagi orang tua yang sudah menjanjikan anaknya untuk naik kereta api wisata namun kehabisan tiket.
Nyatanya, kehadiran chocho train pun cukup diminati, tarifnya pun juga cukup terjangkau kok, hanya Rp 15.000,-. Biarlah hanya bisa naik chocho train di Museum Kereta Api Ambarawa, asalkan tangis anak bisa berubah menjadi tawa bahagia kembali.
Di Museum Kereta Api Ambarawa terdapat pula kereta api pustaka, dimana gerbong kereta disulap menjadi ruang perpustakaan yang nyaman dengan koleksi bacaan yang cukup banyak. Ada pula ruang audio visual yang melengkapi proses belajar sejarah di museum ini.
Sekali lagi, jangan pernah melewatkan kesempatan untuk mampir sejenak ke Museum Kereta Api Ambarawa jika kamu berkesempatan mengunjungi kota yang terkenal dengan kisah historis Palagan Ambarawa ini. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H