Ambarawa selalu saja berhasil memesona dengan daya tarik yang dimilikinya. Wisata alam dan wisata sejarah berkolaborasi begitu padu.
Ketika kamu berkesempatan mengunjungi Ambarawa, belum lengkap rasanya jika tidak menyempatkan diri untuk mampir ke salah satu ikon Ambarawa, yakni Museum Kereta Api Ambarawa.Â
Sebenarnya ada apa saja sih kok harus mampir ke tempat ini? Banyak sekali hal yang mampu membuatmu terpukau.Â
Di Museum Kereta Api Ambarawa kamu akan dapat berwisata sekaligus belajar sejarah. Di dalamnya terdapat berbagai macam koleksi lokomotif kuno, gerbong kereta api kuno, hingga segala macam piranti perkeretaapian kuno
Selain itu, arsitektur bangungan museum ini eropa banget, jadi cocok juga buat foto-foto untuk memenuhi feed instagrammu. Tiket masuknya cukup terjangkau kok, dewasa (Rp 20.000,-), Anak-anak (Rp 10.000,-), dan wisatawan mancanegara (Rp 30.000,-).
Daya Tarik Kereta Api Wisata Relasi Ambarawa -- TuntangÂ
"Kalau kamu beruntung, kamu bisa naik kereta api wisata relasi Ambarawa -- Tuntang, sepanjang perjalanan kamu akan dimanjakan dengan pemandangan yang begitu indah."Â
Koleksi yang dimiliki cukup lengkap, area museum cukup teduh dan sejuk karena terdapat banyak pepohonan rindang di dalamnya, Museum Kereta Api Ambarawa juga menawarkan kereta api wisata dengan relasi Ambarawa -- Tuntang yang menjadi magnet bagi para pengunjung. Jika kamu beruntung, kamu dapat membeli tiket kereta api wisata ini dengan harga kisaran Rp 75.000,- s/d Rp 125.000,- per orang.Â
Pengalaman seru akan kamu dapatkan, menaiki kereta dengan gerbong kuno yang ditarik dengan lokomotif diesel, berjalan melalui rute yang sangat indah.Â
Sepanjang rute Stasiun Ambarawa hingga Stasiun Tuntang, kamu akan disuguhkan hamparan sawah nan hijau dan birunya rawa pening dengan pegunungan yang mengitarinya.
Tapi sayangnya tiket kereta api wisata ini selalu saja ludes terjual, sebab itu kamu perlu melakukan reservasi jauh-jauh hari, mengingat tiket on the spot ketersediaannya sangat terbatas.
Seringkali saya menemukan para pengunjung yang kecelik karena kehabisan tiket, alhasil mereka pun hanya dapat merekam keberangkatan dan kedatangan kereta api wisata itu.
Chocho Train, Kereta Tamba Gela di Museum Kereta Api Ambarawa
Raut kekecewaan seringkali terlihat pada wajah para pengunjung museum yang kehabisan tiket kereta api wisata. Jauh-jauh pergi ke Ambarawa hanya ingin naik kereta wisata tapi apa daya ketersediaan tiket terbatas.
Sepertinya pengelola menangkap persoalan ini dengan menghadirkan inovasi yang bisa menjadi "tamba gela" (obat kekecewaan) para pengunjung yang kehabisan tiket. Adalah chocho train, mobil yang dimodifikasi menyerupai kereta, rutenya mengelilingi area museum.Â
Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun bisa naik chocho train ini. Setidaknya kehadiran chocho train bisa menjadi alternatif pilihan bagi orang tua yang sudah menjanjikan anaknya untuk naik kereta api wisata namun kehabisan tiket.
Nyatanya, kehadiran chocho train pun cukup diminati, tarifnya pun juga cukup terjangkau kok, hanya Rp 15.000,-. Biarlah hanya bisa naik chocho train di Museum Kereta Api Ambarawa, asalkan tangis anak bisa berubah menjadi tawa bahagia kembali.
Di Museum Kereta Api Ambarawa terdapat pula kereta api pustaka, dimana gerbong kereta disulap menjadi ruang perpustakaan yang nyaman dengan koleksi bacaan yang cukup banyak. Ada pula ruang audio visual yang melengkapi proses belajar sejarah di museum ini.
Sekali lagi, jangan pernah melewatkan kesempatan untuk mampir sejenak ke Museum Kereta Api Ambarawa jika kamu berkesempatan mengunjungi kota yang terkenal dengan kisah historis Palagan Ambarawa ini. (prp)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI