"Kudu berhemat nih, upah parkir harus bener-bener diatur nih, moga aja banyak promo buat lebaran ntar!" Ucap Parjo sembari mengusap androidnya di bawah pohon beringin rindang di depat toko Lek Narji.
Sembari istirahat, Parjo berpikir keras tentang bagaimana mengelola finansialnya selama Bulan Ramadhan sekaligus persiapan menyambut lebaran. Harga kebutuhan pokok yang melonjak perlu disiasati dengan cerdas oleh Parjo. Parjo ingin sekali ramadhan kali ini berjalan dengan lancar tanpa masalah. Momen pemborosan akibat tidak bisa mengontrol hawa nafsu yang pernah dilakukan oleh Parjo lalu tak ingin terulang kembali. Kemampuan mengontrol hawa nafsu benar-benar berperan penting sebagai penunjang utama lancar tidaknya ibadah ramadhan yang dilalui.Â
"Aduh harga beras dan kebutuhan poko di bulan Ramadhan kok gini amat sih. Semuanya jadi serba mahal!" Keluh Parjo.
"Wah kudu berburu promo nih!" Lanjut Parjo.
Parjo bangkit dari kasurnya, berganti baju, dan bergegas mengonthel pit kebo kesayangannya. Apa yang dilakukan? Mengingat beras dan gula serta bahan-bahan pokok lainnya yang mulai menipis, ia pun segera berburu promo berkeliling pasar.
Sekali, dua kali, hingga tiga kali Parjo berkeliling dan membanding-bandingkan harga dari toko ke toko. Mulai harga beras, harga gula, teh, hingga kopi ia amati dengan seksama. Sesekali ia pun mengecek androidnya, membuka instagram, dan mencari info promo dari akun instagram toko kelontong yang ada di pasar dekat kampungnya.
"Duh, tokonya Lek Yanti biasanya posting promo di Instagram, tapi kok ya ditunggu-tunggu ngga keluar-keluar."
"Ah sudahlah, mungkin besok ada yang posting promo bahan pokok." Parjo mulai kesal, ia pun menyelesaikan perburuannya dan kembali ke rumah.
---------------------------------------------------------------***--------------------------------------
"Diskon sih diskon, tapi harga setelah didiskon kok jadi sama kayak harga saat sebelum ramadhan!" Parjo kesal melihat postingan promo yang selalu saja menipu pembeli. Tulisan diskon yang dibuat besar memang menjadi daya tarik bagi para pembeli, namun jika diperhatikan dengan seksama dan mencoba membandingkan, ternyata sama saja. Parjo kecewa, namun ia tetap berusaha menjaga semangat tersisa, demi mencukupi kebutuhan hidupnya di bulan ramadhan dan juga dapat ikut merayakan lebaran dengan baju baru yang tidak perlu mahal.
Melihat kisah Parjo, ternyata kebutuhan di Bulan Ramadhan tidak membuat hidup menjadi lebih hemat meskipun sedang menjalankan ibadah puasa. Harga bahan kebutuhan pokok semakin melonjak. Hal ini tentunya menjadi alasan untuk memutar otak agar kondisi finansial semakin aman. Salah satu upaya yang dilakukan Parjo dengan berburu promo sepertinya menjadi langkah tepat untuk menjaga finansial agar tetap aman. Perlu kejelian dalam mengamati dan membandingkan harga dari toko ke toko. Beginilah kisah seru di setiap Bulan Ramadhan. Meski begitu, Insha Allah rezeki akan selalu ada. Bukankah sudah dijamin oleh Sang Pencipta? (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H