"Berfokus pada kelebihan dan menggali potensi, supervisi akademik menerapkan pendekatan coaching menjadi solusi paling tepat!"
Apa yang terbayangkan kala mengetahui jadwal supervisi akademik telah dirilis? Bagi seorang guru, hal ini menjadi alasan utama jantung makin berdebar. Bagaimana tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan diawasi langsung oleh pimpinan atau mungkin guru senior yang telah ditugaskan.Â
Sejauh ini apa yang dirasakan? Apakah hanya berfokus pada kelemahan-kelemahan saja atau malah merasa seperti dihakimi dan bukan menggali potensi serta mencari solusi untuk meningkatkan kualitas pembalajaran? Jikalau hal demikian terus berlangsung, rasanya bukan peningkatan kualitas pembelajaran yang akan didapatkan.Â
Sebaliknya, rasa-rasanya guru semakin minder, takut, dan tidak percaya diri ketika mengajar. Hal ini jelas akan menghambat guru dalam berkreativitas serta berinovasi untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan berpihak kepada murid tentunya.
Coaching untuk Supervisi Akademik? Menakutkan Tidak Ya?
Sejauh yang dirasakan hingga saat ini ketika diobservasi atau disupervisi oleh pimpinan di sekolah terkadang muncul rasa was-was, tidak nyaman, hingga takut salah.Â
Ketika hal ini terjadi muncul sebuah pertanyaan, apakah mungkin potensi diri tergali secara optimal jika dalam pelaksanaan supervisi akademik merasakan ketidaknyamanan dan ketakutan?Â
Bahkan seringkali merasa seperti dihakimi dan disudutkan jika terdapat hal yang tidak sesuai dengan supervisor. Jika berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran, maka rasa nyaman, aman, dan tenang perlu dijamin karena hal ini akan memantik seorang guru untuk dapat berkreativitas dan berinovasi.Â
Supervisi akademik dengan pendekatan coaching menjadi salah satu opsi menarik untuk diterapkan. Bagaimana tidak, dengan menerapkan coaching, seorang coachee akan dituntun oleh seorang coach dalam upaya menemukan ide, menemukan cara dalam mengatasi ragam permasalahan yang dihadapi, hingga mencapai tujuan yang dikehendaki. Kemitraan yang setara menjadi kunci keberhasilan pendekatan coaching ini, kemampuan merumuskan pertanyaan yang tepat menjadi kompetensi utama yang harus dimiliki seorang coach.Â
Mengapa? Karena dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang tepat akan membantu coachee menemukan jawaban dan solusi atas segala permasalahan yang dihadapi dalam upayan peningkatan kualitas pembelajarannya. Coach disini hanya menuntun, sedangkan untuk pengambilan keputusan tetap di tangan coachee sendiri.Â