Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Laku Kembara Ilmu Guru Penggerak #2: Salah Kostum!

15 Juli 2023   17:05 Diperbarui: 15 Juli 2023   17:10 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokakarya Orientasi PPGP Angkatan 7 Kabupaten Semarang - Sumber : Dokumen Prama R. Putranto

"Setelah pengumuman resmi hasil seleksi Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 5 dirilis, saya pun bergegas mempersiapkan segala persyaratan yang dibutuhkan, salah satunya adalah pakta integritas dengan poin-poin yang sangat mengejutkan tertuang di dalamnya."

Semua berkas yang dipersyaratkan telah saya penuhi. Terdapat salah satu berkas yang isinya sungguh mengejutkan, sungguh diluar dugaan dan perkiraan saya tentang PPGP ini sebelumnya. Mau tahu apa isinya? Ingin tahu detil isinya? Saran saya silakan bergabung dalam program ini segera, tanpa ragu dan harus penuh keyakinan serta suka cita. Tak lama kemudian muncul pesan di whatsapp saya terkait informasi pelaksanaan Lokakarya 0 atau Lokakarya Orientasi. Saya begitu antusias menyambutnya. Mengapa? Rasanya bakal berjumpa dengan banyak teman baru, guru-guru hebat yang lolos seleksi PPGP Angakatan 7 Kabupaten Semarang dari seluruh Kabupaten Semarang. 

Baca Juga - Laku Kembara Ilmu Guru Penggerak #1 :Saya Gagal Seleksi Guru Penggerak Angkatan 5!

Salah Kostum

Setibanya di tempat acara Lokakarya Orientasi yakni PP PAUD DIKMAS Provinsi Jawa Tengah kala itu dan kini berubah menjadi Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, ruangan masih kosong. Hanya ada saya dan petugas pengisian daftar hadir. Saya datang paling awal! Saya mengenakan setelah batik berwarna pink dan celana kain hitam serta sepatu hitam, outfit kesayangan saya tentunya. Satu per satu peserta berdatangan, namun ada satu hal yang mengejutkan saya, "Kok yang datang pakai outfit hitam putih sih? Duh apa saya salah kostum ya?" Saya mencoba tenang. Tak lama berselang ada beberapa rombongan yang hadir mengenakan setelan batik, "Alhamdulillah ada yang pakai batik!" Ucap saya dalam hati. Setelah waktu menunjukkan pukul 7.55 WIB, saya memperhatikan kok lebih banyak yang mengenakan setelan hitam, putih, dan berdasi ya? Kemudian tiba-tiba saja ada seorang peserta Calon Guru Penggerak (CGP) menepuk bahu saya, "Bro, kamu ikut CGP atau malah sekarang sudah jadi pengawas sekolah, hahahaha?" Saya terkejut, ternyata yang menepuk bahu saya dari belakang itu sahabat saya saat SMA, Arfi namanya. Sontak saja saya merespon, "Lhoh Arfi? Aku ikut CGP bro!" 

"Hloh kalau CGP pakai baju hitam putih bro, aku kira kamu sudah jadi pengawas sekolah makanya kamu hadir pakai batik. Pasti kamu belum masuk grup WA ya?" Arfi sambil cekikikan melihat saya yang salah kostum. "Wah iya bro, aku belum masuk grup. Yaudah nanti saat istirahat aku balik sebentar ganti pakaian." Jawab saya sedikit sebal karena salah kostum.

Ternyata usut punya usut, yang salah kostum bukan cuma saya saja, beberapa CGP yang berasal dari SMA/SMK ada juga yang salah kostum dikarenakan belum bergabung ke dalam grup WA yang notabene lebih dulu diisi oleh CGP dari TK, SD, dan SMP yang mana di bawah naungan pemerintah kabupaten. Lokakarya Orientasi yang saya lalui cukup berkesan di hati. Jika teringat kejadian salah kostum ini, biasanya saya jadi tertawa cekikikan sendiri.

Menjiwai Kembali Falsafah Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, tentang Pendidikan yang Berpihak Kepada Murid

Baca Juga - Internalisasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Lokakarya Orientasi ini, menurut saya merupakan sebuah pengantar dalam menyambut rangkaian pembelajaran dalam PPGP Angkatan 7 ini. Program pembelajaran baik daring melalui Learning Management System (LMS) maupun luring seperti Pendampingan Individu dan Lokakarya yang akan dilalui cukuplah panjang. Momen Lokakarya Orientasi adalah momen dimana para CGP di-refresh kembali pemahamannya mengenai falsafah yang menjadi landasan utama dalam pendidikan di Indonesia, yakni terkait dengan falsafah Ki Hadjar Dewantara tentang trilogi pendidikan dan pendidikan yang berpihak kepada murid.

Ing Ngarsa Sung Tuladha

Ing Madya Mangun Karsa

Tut Wuri Handayani

-Trilogi Falsafah Pendidikan Ki Hadjar Dewantara-

Sebagai guru rasanya harus menyadari sepenuhnya segala peran yang harus dilakukan dalam pendidikan. Berpegang teguh pada landasan falsafah Ki Hadjar Dewantara adalah kunci sukses dalam penerapan pendidikan yang berpihak kepada murid. Menjadi guru harus mampu menjadi tauladan yang baik kala berada di depan. Tidak hanya mengajar dan mendidik dengan baik, namun harus mampu menginspirasi dengan ucap, laku, dan karya-karyanya. Ketika berada di tengah, seorang guru harus mampu membangun semangat, dan kala berada di belakang mampu memberikan dorongan. 

Pada Lokakarya Orientasi tersebut, CGP sepakat bahwasannya murid memiliki keunikan dan kekhasannya sendiri-sendiri. Sebab itulah perlu strategi khusus dalam penerapan pendidikan di sekolah yang mampu mengakomodir keberagaman itu untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Pendidikan harus berpihak kepada murid dan pendidikan harus sesuai dengan kodrat alam serta kodrat zamannya, yakni setiap murid terlahir dengan karakter atau sifat yang terbentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan dan sosio kultural dimana murid itu berada, itulah kodrat alam. Sedangkan kodrat zaman, perlu adaptif dengan perkembangan zaman yang ada. Lokakarya Orientasi, mampu membuka kembali dan menyegarkan kembali pemikiran para CGP untuk semakin menginternalisasi pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang nantinya menjadi landasan utama dalam mewujudkan pendidikan yang berpihak kepada murid. (prp)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun