"Apa sih dilema etika dan bujukan moral itu? Apa pula kaitannya dengan pengambilan keputusan bagi seorang pemimpin?"
Menjadi seorang pemimpin begitu banyak sekali kompetensi yang harus dimiliki. Sebagai pemimpin tidak hanya kewibawaan dan kemampuan berbicara di depan umum saja yang harus dimiliki, namun lebih dari itu.Â
Seorang pemimin harus memiliki kemampuan dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat. Ketika dihadapkan dengan berbagai macam dinamika yang harus dihadapi harus mampu tetap tenang, mampu menguasai situasi kondisi, hingga akhirnya mampu mengambil keputusan dan mengeluarkan kebijakan yang tepat.Â
Menjadi seorang pemimpin sudah tentu akan dihadapkan dengan sebuah situasi yang terkadang bertentangan dengan nurani, dihadapkan dengan dilema etika, dan bujukan moral.Â
Lalu, apa yang dimaksud dengan dilema etika dan bujukan moral? Dilema etika adalah sebuah situasi yang harus dihadapi dimana kedua pilihan yang ada sama-sama benar secara moral namun ada hal yang bertentangan di dalamnya, sedangkan bujukan moral adalah situasi dimana seseorang dihadapkan untuk mengambil keputusan antara benar atau salah.
Peran Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Masih ingat dengan Triloka Ki Hadjar Dewantara? Ya, tentunya masih ingat ya! Ki Hadjar Dewantara mengajarkan tentang bagaimana menjadi suri tauladan kala di depan, pembangun semangat kala berada di tengah, dan mampu memberi dorongan kala berada di belakang. Istilah yang sering kita dengar adalah Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.Â
Triloka tersebut rasanya masih sangat relevan hingga masa kini dan memang seharusnya dipegang teguh dan menjadi sebuah pedoman dalam pendidikan di negeri tercinta. Terlebih sebagai pemimpin pembelajaran, semangan ini harus dipedomani dalam pengambilan sebuah keputusan.Â
Keputusan yang seperti apa? Tentunya yang memiliki nilai-nilai kebajikan di dalamnya, berpihak kepada murid, dan mampu membangun sebuah motivasi untuk memunculkan ide atau gagasan brilian bagi murid itu sendiri.Â
Seorang pemimpin pembelajaran memegang teguh triloka Ki Hadjar Dewantara akan menemukan jalan keluar ketika dihadapkan kebuntuan menghadapi dilema etika dan bujukan moral dalam pengambilan keputusan.