Pada pertandingan pertama fase grup antara Argentia dan Arab Saudi sungguh mengejutkan banyak pihak, Argentina yang digadang-gadang menjadi tim potensi juara harus menemui batu sandungan. Gol penalti Lionel Messi di babak pertama seakan tak ada arti setelah para pemain Arab Saudi bermain begitu kompak dan penuh daya juang yang tinggi. Saleh Al-Shehri dan Salem Al-Dawsari berhasil mencetak gol dan mengantarkan Arab Saudi meraih tiga poin.Â
Hal yang sama terjadi lagi pada pertandingan lainnya, kali ini Jerman menjadi tumbal. Ada kemiripan, yakni gol penalti di babak pertama yang tercipta. Ilkay Gundogan yang mampu mencetak gol dari titik putih di babak pertama rasanya menjadi sia-sia setelah Ritsu Doan dan Takuma Asano mencetak gol kemenangan untuk Jepang.
Dari kedua pertandingan tersebut sebuah pembelajaran dapat dipetik yakni soal daya juang. Nama besar rasanya belum tentu menjamin kemenangan dapat diraih. Ini sepakbola dengan kekompakan tim yang menjadi kunci kemenangan. Arab Saudi yang sebelumnya inkonsistensi dan bahkan seringkali menjadi lumbung gol bagi tim-tim besar kala berlaga di piala dunia, nyatanya mampu melepaskan diri dari belenggu kutukan itu dan mampu membuktikan jatidirinya yang sebenarnya. Lain halnya dengan Jepang yang cenderung konsisten menjadi wakil asia di piala dunia dan juga performa capaian permainan di piala dunia. Namun satu hal yang pasti nilai yang dapat dipetik adalah tentang daya juang dan kekompakan yang menjadi kunci kemenengan kedua wakil asia tersebut. Akankah muncul kejutan-kejutan selanjutnya? Tunggu saja! (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H