Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Momen Ramadhan: Tentang Istiqomah dalam Beribadah

6 April 2022   11:53 Diperbarui: 6 April 2022   11:58 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Amalan yang Dapat Dilakukan di Bulan Ramadhan - Sumber : regional.kompas.com

"Berkesempatan berjumpa dengan Bulan Ramadhan adalah sebuah anugerah. Momen memperbaiki diri dan meningkatkan amalan serta ibadah, namun apakah intensitas tinggi dalam ibadah hanya di Bulan Ramadhan saja?"

Begitu bersyukur karena dapat berjumpa kembali dengan Bulan Ramadhan. Hal ini merupakan anugerah yang luar biasa yang diberikan oleh Allah SWT. Mengapa? Karena momen ramadhan menjadi momen untuk penyucian diri. Segala kemuliaan yang ada di dalamnya dapat melebur dosa-dosa yang pernah diperbuat jika benar-benar bertaubat dan mengoptimalkan amalan serta ibadah-ibadah di Bulan Ramadhan. Lalu pertanyaan yang muncul dalam diri adalah, "Bagaimana kita menyikapi hadirnya bulan nan suci ini? Apakah berlalu begitu saja, atau akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan ibadah dan amalan yang membawa keberhakan bagi hidup?" Sebuah pertanyaan pemantik diri untuk senantiasa melakukan instrokpeksi dan bergerak menjadi pribadi yang lebih baik melalui momen ramadhan mulia ini.

Baca Juga : Ingin Puasa Nyaman? Perhatikan Empat Hal Ini!

"Amalan-amalan yang dilakukan di Bulan Ramadhan diharapkan mampu menjadi sebuah kebiasaan dan membentuk diri menjadi pribadi yang lebih baik."

Bulan penuh keberkahan dan kemuliaan, ialah Ramadhan. Melewatkannya begitu saja merupakan hal yang sia-sia. Oleh sebab itu merindukan dan dapat memanfaatkan dengan baik momen ini sungguh nikmat tiada tara. Pada Bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang baik dari seribu bulan, siapa yang tidak ingin mendapatkan kebaikan itu? Semua pasti menginginkan hal itu. Kebaikan-kebaikan yang dilakukan di Bulan Ramadhan memiliki keistimewaan yakni dilipatgandakannya pahala di setiap kebaikan yang kita lakukan. Tak heran jika momen ramadhan mampu menjadi pemantik manusia agar terus berbuat kebaikan dan menjadi manusia yang bertakwa. Berangkat dari Q.S Al Baqarah ayat 183, "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." Ayat ini menjadi bahan perenungan bersama bahwasannya ibadah puasa di Bulan Ramadhan menjadi kawah candradimuka untuk membentuk manusia yakni manusia yang bertakwa. 

Mengakhirkan Santap Sahur dan Menyegerakan Berbuka Puasa

Bayangkan saja kemuliaan yang ada di Bulan Ramadhan dengan banyaknya amalan yang bernilai ibadah yang dapat dilakukan. Mulai dari mengakhirkan makan sahur hingga menyegerakan berbuka puasa seperti apa yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Hal sederhana yang memilki begitu banyak manfaat bagi yang melakukannya dan hal ini pun sangat baik bagi kesehatan seseorang yang menjalankan ibadah puasa. 

Bersedekah

Kemudian berbagi, bersedekah, hingga memberi makan orang yang berbuka puasa menjadi amalan yang memiliki nilai ibadah yang tinggi. Bukan hanya soal ibadah yang bersifat vertikal namun juga ibadah yang bersifat horizontal juga jangan sampai terlewat. Puasa mengajarkan bagaimana beratnya menahan lapar dan dahaga sehingga akan mampu menumbuhkan rasa empati bagi seseorang tentang bagaimana merasakan apa yang dirasakan orang lain yang sedang kesusahan. 

Mekhatamkan Al Qur'an

Satu lagi amalan yang luar biasa adalah membaca dan megkhatamkan Al Qur'an. Hal ini merupakan proses menuntut ilmu agama yang dapat dilakukan dan ditingkatkan intensitasnya di Bulan Ramadhan. Akan lebih bermakna lagi jika tidak hanya membaca dan mengkhatamkan Al Qur'an, namun lebih dari itu dapat melakukan tadabbur Al -Qur'an dan mengamalkan isinya dalam kehidupan keseharian, hal ini sungguh luar biasa.

Menjaga Lisan

Berkata dusta, jika berjani mengingkari, ghibah, mengumpat, dan mencaci maki merupakan hal-hal negatif yang berasal dari lisan. Bermula dari lisan yang tidak baik dapat pula menyakiti hati seseorang bahkan mampu memecah belah persatuan. Perkara horizontal ini benar-benar diatur dalam agama tentang bagaimana bertutur kata yang baik dan menjaga apa yang pernah diucap. Ketika tidak mampu berkata baik lebih baik diam merupakan langkah yang tepat. Menjaga lisan dari hal-hal buruk merupakan amalan yang tepat dilakukan dalam keseharian terlebih pada Bulan Ramadhan ini. Agar puasa tidak menjadi sia-sia, diam lebih baik ketimbang harus berucap yang kurang pas, menyakiti hati orang lain, apalagi sampai menimbulkan perpecahan.

"Namun, amalan-amalan baik itu, apakah hanya berhenti pada Bulan Ramadhan saja? Bicara Ramadhan adalah tentang konsistensi soal ibadah baik yang bersifat vertikal maupun horizontal

Ramadhan ibarat sebuah kawah candradimuka dimana manusia digembleng untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan tentunya manusia bertakwa. Sangat disayangkan jikalau amalan-amalan yang mampu dilakukan ketika Bulan Ramadhan harus terhenti ketika Ramadhan itu berakhir. Bukankah amalan-amalan yang dilakukan ketika Ramadhan diharapkan mampu menjadi kebiasaan yang terus dilakukan dan ditingkatkan tatkala bulan nan mulia itu berakhir? Momen Ramadhan diharapakan mampu menjadi sarana membentuk manusia yang istiqomah dalam melakukan ibadah baik yang bersifat vertikal dan horizontal dalam upaya meningkatkan derajat ketakwaan di setiap hari yang dilaluinya. Istiqomah dalam hal ini adalah soal konsistensi dalam beribadah dan berbuat baik. 

Ramadhan 1443 H kali ini menjadi momen yang tepat untuk berupaya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Amalan-amalan yang dilakukan ketika Ramadhan diharapkan terus berjalan meski Ramadhan telah usai. Hal ini sebagai wujud syukur atas segala nikmay Allah SWT dan sebagai wujud pertanggungjawaban di setiap hembusan napas sebagai bekal di akhirat nantinya. Wallahu a'lam bisshawab. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun