Satu lagi amalan yang luar biasa adalah membaca dan megkhatamkan Al Qur'an. Hal ini merupakan proses menuntut ilmu agama yang dapat dilakukan dan ditingkatkan intensitasnya di Bulan Ramadhan. Akan lebih bermakna lagi jika tidak hanya membaca dan mengkhatamkan Al Qur'an, namun lebih dari itu dapat melakukan tadabbur Al -Qur'an dan mengamalkan isinya dalam kehidupan keseharian, hal ini sungguh luar biasa.
Menjaga Lisan
Berkata dusta, jika berjani mengingkari, ghibah, mengumpat, dan mencaci maki merupakan hal-hal negatif yang berasal dari lisan. Bermula dari lisan yang tidak baik dapat pula menyakiti hati seseorang bahkan mampu memecah belah persatuan. Perkara horizontal ini benar-benar diatur dalam agama tentang bagaimana bertutur kata yang baik dan menjaga apa yang pernah diucap. Ketika tidak mampu berkata baik lebih baik diam merupakan langkah yang tepat. Menjaga lisan dari hal-hal buruk merupakan amalan yang tepat dilakukan dalam keseharian terlebih pada Bulan Ramadhan ini. Agar puasa tidak menjadi sia-sia, diam lebih baik ketimbang harus berucap yang kurang pas, menyakiti hati orang lain, apalagi sampai menimbulkan perpecahan.
"Namun, amalan-amalan baik itu, apakah hanya berhenti pada Bulan Ramadhan saja? Bicara Ramadhan adalah tentang konsistensi soal ibadah baik yang bersifat vertikal maupun horizontal
Ramadhan ibarat sebuah kawah candradimuka dimana manusia digembleng untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan tentunya manusia bertakwa. Sangat disayangkan jikalau amalan-amalan yang mampu dilakukan ketika Bulan Ramadhan harus terhenti ketika Ramadhan itu berakhir. Bukankah amalan-amalan yang dilakukan ketika Ramadhan diharapkan mampu menjadi kebiasaan yang terus dilakukan dan ditingkatkan tatkala bulan nan mulia itu berakhir? Momen Ramadhan diharapakan mampu menjadi sarana membentuk manusia yang istiqomah dalam melakukan ibadah baik yang bersifat vertikal dan horizontal dalam upaya meningkatkan derajat ketakwaan di setiap hari yang dilaluinya. Istiqomah dalam hal ini adalah soal konsistensi dalam beribadah dan berbuat baik.Â
Ramadhan 1443 H kali ini menjadi momen yang tepat untuk berupaya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Amalan-amalan yang dilakukan ketika Ramadhan diharapkan terus berjalan meski Ramadhan telah usai. Hal ini sebagai wujud syukur atas segala nikmay Allah SWT dan sebagai wujud pertanggungjawaban di setiap hembusan napas sebagai bekal di akhirat nantinya. Wallahu a'lam bisshawab. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H