"Kejutan terjadi dalam lanjutan Ligue 1 atau Liga Prancis. Lille sebagai juara bertahan harus menerima kekalahan memalukan dari OGC Nice. Awal buruk bagi Lille, mengingat pada musim sebelumnya Lille mampu tampil impresif."Â
Bermain di kandang sendiri, Lille menatap pertandingan menghadapi OGC Nice dengan penuh kepercayaan diri. Mereka berharap mampu mengambil poin penuh dalam pertandingan ini. Bermain di stadion Pierre Mauroy, Lille tak akan mau dipermalukan di hadapan pendukungnya sendiri.Â
Tim asuhan Jocelyn Gourvennec akan tampil dengan kekuatan penuh dan mengandalkan penyerang tajam asal Turki, Burak Yilmaz.Â
Pemain senior tim nasional Turki itu masih menjadi tumpuan di lini depan Lille. OGC Nice yang bertandang ke markas Lille pun tak mau begitu saja menjadi bulan-bulanan.Â
Mereka pun tetap akan bertanding all out demi mencuri poin di kandang lawan. Kasper Dolberg di lini depan menjadi andalan untuk meporak-porandakan gawang Lille yang baru saja ditinggal penjaga gawang andalannya, Mike Maignan.
Lille Menjadi Bulan-bulanan di Kandangnya SendiriÂ
"Kasper Dolberg hancurkan lini pertahanan Lille. Ia menunjukkan kualitasnya dengan mencetak dua gol!"
Pertandingan baru saja berjalan satu menit, OGC Nice langsung menekan lini pertahanan Lille dan berhasil mencetak gol. Adalah Kasper Dolberg yang mampu memanfaatkan peluang dengan baik. Melihat ketidaksiapan para pemain belakang Lille, ia mampu mencetak gol dan membuka keunggulan OGC Nice atas Lille.Â
Gol tersebut sontak saja membuat para pemain Lille terkejut dan hilang konsentrasi. Benar saja, komunikasi yang buruk antar pemain dapat dimanfaatkan dengan baik oleh OGC Nice yang semakin percaya diri.Â
Buktinya pada menit ke-5, Hicham Bouddaoui memperbesar keunggulan OGC Nice atas Lille. Pendukung Lille semakin terdiam dibuatnya.Â
Pertandingan terus berlanjut, hingga pada akhirnya OGC Nice mendapatkan hadiah tendangan penalti pada menit-menit akhir babak pertama.Â
Amine Gouiri mengeksekusi penalti dengan lihai dan berhasil memperdaya penjaga gawang Lille yang dikawal oleh, Leonardo. OGC Nice menutup babak pertama dengan keunggulan 3-0.
Di babak kedua OGC Nice yang sudah unggul tiga gol tak mengendorkan serangan. Lille yang ketinggalan pun tetap berusaha bangkit dan mencoba marangsek ke lini belakang OGC Nice.Â
Namun kuatnya lini belakang OGC Nice nyatanya tak mampu ditembus oleh para pemain Lille, hal ini sunggu membuat para pemain Lille menjadi frustasi. Sebaliknya, OGC Nice yang berada di atas angin semakin percaya diri.Â
Efektivitas serangan yang dibangan mampu menambah keunggulan menjadi 4-0. Lagi-lagi Kasper Dolberg mencetak gol dan memperbesar keunggulan OGC Nice atas Lille di menit ke-64.Â
Pria berkebangsaan Denmark yang tampil menawan pada Euro 2020 ini semakin menunjukkan siapa dirinya. Sungguh Kasper Dolberg merupakan pemain muda berkelas dan berkualitas.
Peran Besar Christophe GaltierÂ
"Kemenangan besar ini tak lepas dari peran pelatih, Christophe Galtier. Uniknya Christophe Galtier merupakan mantan pelatih Lille yang mampu membawa Lille menjadi juara Ligue 1 di musim sebelumnya."Â
Blunder benar-benar dilakukan oleh Lille. Setelah mampu menjadi kampiun Liga Prancis, Lille seakan-akan kehilangan arahnya. Kekuatan yang dulu pernah dibangun harus perlahan sirna.Â
Kekuatan saat itu begitu menakutkan dan sangatlah nyata. Bagaimana tidak, Lille mampu memutus dominasi tim-tim besar bertabur bintang. Sebut saja PSG salah satunya.Â
Kehilangan Mike Maignan, begitu kentara dampaknya di lini belakang. Parahnya lagi, Lille harus kehilangan sosok pelatih cerdas dan bertangan dingin seperti Christophe Galtier yang mampu mencatatkan sejarah bagi Lille itu sendiri.
Saat ini Christophe Galtier menangangi OGC Nice, dan Lille pun menjadi korban bagaimana ganas OGC Lille ditangan Christophe Galtier.
Sabtu, 14 Agustus 2021 di Stadion Pierre Mauroy, Lille mendapatkan sebuah pelajaran berharga dari OGC Nice. Lille perlu berbenah cepat agar dapat bangkit dari keterpurukan di awal musim. Tidak menutup kemungkinan Lille tetap akan mampu bersaing dan menorehkan prestasi meskipun persaingan di Ligue 1 saat ini semakin berat.Â
OGC Nice menjadi klub yang patut diwaspadai dalam ketatnya persaingan Ligue 1 saat ini. Kecerdasan pelatih Christophe Galtier, dan ketajaman striker andalannya OGC Nice menjadi ancaman yang nyata. Ligue 1 semakin menarik untuk disaksikan. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H