Kisah masa-masa sekolah tak akan pernah terlupakan. Warna-warni cerita tercipta dengan kekhasan suasana masa lalu ketika masih berseragam sekolah. Entah kisah tentang kebaikan atau kenakalan senantiasa melekat erat dalam memori. Sampai tua jelas tak akan luntur cerita itu. Selalu saja menjadi bahasan menarik ketika berjumpa teman lama, teman ketika masih sekolah.Â
Pada momentum reuni selalu saja masa-masa penuh kelucuan itu dibahas dan menjadi topik perbincangan hangat. Memunculkan gelak tawa bahagia seakan-akan kembali ke masa lalu, masa-masa penuh kebahagian tanpa ada beban pikiran. Bebas lepas tanpa tuntutan dan tanpa tekanan.Â
Masa-masa sekolah entah ketika duduk di bangku SD, SMP, atau SMA memiliki cerita khasnya masing-masing. Mulai dari bermain sepak bola bersama, berbuka puasa bersama, masak bersama di salah satu rumah teman, hingga beberapa kisah kenakalan yang mengakibatkan dipanggil guru BK.Â
Masa Putih Abu-abu Momen Menunjukkan Eksistensi
Masa putih abu-abu atau masa-masa SMA ketika sudah mulai beranjak dewasa menjadi momen unjuk gigi menunjukkan eksistensi. Emosi yang masih labil terkadang mengambil keputusan tanpa peduli dampak yang terjadi.Â
Mengedepankan emosi demi menunjukan eksistensi dan jatidiri. Namun, naasnya adalah melanggar peraturan sekolah dan tertangkap basah oleh Bapak dan Ibu Guru.Â
Mau tidak mau harus menerima konsekuensi, entah mendapatkan tausyiah dari guru BK, hormat bendera di siang bolong, atau harus menerima skorsing belajar di rumah untuk beberapa hari. Mungkin ketika saat menerima konsekuen masih muncul pergolakan batin dengan emosi meninggi.Â
Namun seiring berjalannya waktu dimana semakin dewasa, maka mengingat masa-masa itu akan muncul suatu penyesalan dan bahkan terkadang menertawai diri sendiri akibat ulah yang pernah dilakukan pada masa-masa kelam itu. Apapun itu, hal yang dilakukan pada masa putih abu-abu adalah salah satu bentuk upaya menemukan jatidiri dan menunjukkan eksistensi.
Berkumpul dengan Teman-teman Satu FrekuensiÂ
Menghimpun diri dengan teman-teman satu frekuensi atas dasar kesamaan pemikiran atau hobi merupakan cikal bakal terbentuknya geng atau kelompok-kelompok di sekolah.Â