Berolahraga sungguh sangat asyik. Baik dilakukan sendiri maupun bersama kawan-kawan. Selain dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan juga sistem imun tubuh kita. Berolahraga dapat juga membuat hati bahagia karena hormon endorfin yang dihasilkan.
Saat sedang asyik berolahraga kita perlu memperhatikan beberapa hal agar dapat dengan aman dan nyaman dalam melahap program latihan yang telah ditentukan. Mulai dari tahapan-tahapannya harus dilakukan dengan sebaik dan seoptimal mungkin.
Contohnya seperti pemanasan dan pendinginan yang tak boleh luput dari perhatian. Mengapa demikian? Karena tersebut sebagai upaya untuk meminimalisasi resiko cedera yang ditimbulkan saat kita berolahraga. Pasta nggak mau kan, saat sedang bergembira berolahraga bersama kawan-kawan lalu cedera akibat kurangnya pemanasan.
Dalam berolahraga memang ada potensi resiko cedera yang tinggi. Oleh sebab itu sebagai orang yang gemar berolahraga setidaknya kita harus tau jenis-jenis cedera dalam olahraga dan juga bagaimana langkah pertama dalam menanganinya. Hal ini sebagai referensi untuk menambah wawasan dan juga bisa membantu orang lain yang mengalami cedera saat berolahraga.
Sebenarnya jenis cedera olahraga itu apa saja sih? Ada dua jenis cedera olahraga yaitu traumatic injury dan overuse injury.
Traumatic injury adalah cedera langsung yang dapat diketahui penyebabnya. Contoh sprain (regangan atau robekan pada ligamen yaitu jaringan pengikat antar tulang pada sendi), strain (regangan atau robekan pada otot atau tendon) atau bahkan fraktur (retak atau patah tulang) akibat jatuh atau benturan.
Sedangkan overuse injury adalah cedera pada anggota tubuh akibat beban latihan berlebih dalam jangka waktu yang relatif lama.
Nah apabila terjadi hal seperti itu. Maka yang harus dilakukan adalah langkah sebagai berikut :
Lakukan RICE !
RESTÂ