Mohon tunggu...
Syarif Hidayat
Syarif Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - Pegiat Kebudayaan

Pencinta Literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perangkap Politik dan Kekuasaan

4 Januari 2018   02:14 Diperbarui: 4 Januari 2018   11:11 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jargon yang digunakan sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat, dengan hasil capaianya yang telah telah dilakukan dengan harapan, karya nyata selama menjabat jadi orang nomor satu di Ciamis harus terus dilanjutkan hingga dua periode.

Kemudian calon paslon penantang, Dr. Asep Herdiat Sunarya dan Yana D Putra menggunakan jargon #AsliCiamisPisan.

Jargon ini sangat kentara dengan identitas kedaerah kandidat. Biasanya opini identitas politik ini dimunculkan sebagai upaya untuk mengenalkan diri siapa dia.

Politik identitas kerap dijadikan isu yang digunakan rival penguasa atas ketidaksanggupan melawan dan meruntuhkan penguasa.

Biasanya opini identitas ini berada di ranah politik lokal dan hanya retorika subjek politik dengan sebutan "Pribumi dan Pendatang".

Politik identitas memiliki tujuan untuk merekontruksi ulang politik dengan cara sentralisasi kekuasaan dan memanipulasi menggalang alat politik untuk membangun kepentingan kekuasaan dan ekonomi. Maka, akan menimbulkan lingkaran yang akan dirangkul mana yang akan ditolak dan diterima. Maka akan terjadi kolonisasi politik.

Meski demikian, kedua kandidat calon ini, memiliki visi yaitu menatap Ciamis lebih baik. Sehingga, masyarakat bisa menentukan pilihan untuk menentukan arah nasib daerahnya dengan menentukan hak pilihnya. 

Masyarakat dituntut cerdas tidak masuk dalam perangkap politik dan hasrat berkuasa. Pilihan itu harus berdasar pada pengetahuan agar mencapai konsesus bersama membangun negara secara berdaulat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun