Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Microgreen, Si Mungil yang Menyehatkan

8 Agustus 2022   05:30 Diperbarui: 9 Agustus 2022   09:43 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Microgreen melon usia enam hari/Sumber: Dok. Pribadi. 

Walau tidak ada lahan, anak kos bisa dapat sayur segar tanpa harus repot ke pasar.

Anak kos, anak yang sedang berjuang mewujudkan cita-cita di perantauan, jauh dari orangtua dan keluarga. Sebagian mungkin hidup bahagia berkecukupan di tempat kos dengan dana subsidi dari orangtua yang mampu. 

Sebagian lagi berjuang memastikan uang bulanan yang dikirim cukup untuk makan setidaknya sampai tiga minggu, dan bertahan dengan mie instan atau nasi telur ceplok di minggu akhir.

Jangan komentar bahwa mie instant kurang sehat dan sebagainya. Lebih baik makan yang dibilang kurang sehat ketimbang masuk angin dan perut kembung gegara hanya diisi air putih.

Nah, selain pola bertahan hidup di akhir bulan, tantangan lain bagi anak kos adalah kekurangan serat. Makan buah tentu tidak sesering kalau di rumah, begitu pula sayur hijau yang segar. Pasti merupakan menu langka, walau harga sayuran hijau di pasar tidak tergolong barang mahal, manalah mungkin anak kos belanja ke pasar sebelum berangkat kuliah. Lebih tidak mungkin lagi kalau sayurannya didapat dari hasil tanam di lahan tempat kos.

Waitsss… tunggu dulu. Sangat mungkin anak kos mendapatkan sayur segar dari menanam sendiri. Ditanam di kamar sendiri asalkan ada jendela. Di bawah ini saya akan memperkenalkan microgreen, si mungil unyuk-unyuk yang menyehatkan.

Apa itu microgreen?

Microgreen adalah sayuran mini, yang dipanen saat usianya masih muda. Walau kecil ukurannya, namun microgreen mengandung nutrisi seperti vitamin, mineral, betakaroten yang jauh lebih tinggi dari sayuran dewasa. 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 1 ounce (28,35 gram) microgreen mengandung kalsium setara satu gelas susu dan vitamin C setara sebuah jeruk dan vitamin A setara sebuah wortel. Secara garis besar dikatakan kandungan nutrisi microgreen bisa mencapai lima kali lipat nutrisi pada sayuran dewasa.

Kandungan antioksidannya sangat baik untuk kesehatan tubuh. tentu saja beda jenis tanaman akan berbeda pula kandungan nutrisinya.

Mereka tumbuh secara organik, tanpa perlu diberi pupuk karena memanfaatkan nutrisi yang terkandung di dalam benihnya itu sendiri. Dengan demikian sangat aman dikonsumsi, karena bersifat organik, jauh dari paparan kimia.

Tanaman apa saja yang bisa dijadikan microgreen?

Sayuran hijau dan buah seperti labu, kangkung, bayam, mentimun, sawi, melon, dan banyak lagi dapat dijadikan microgreen. Bahkan kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang kedelai, kacang hitam, biji wijen juga biji bunga matahari dapat disulap menjadi sayur mini yang lezat. 

Untuk pemula, saya sarankan mencoba menanam kangkung, melon, dan kacang hijau. Karena benihnya murah meriah dan mudah tumbuh.

Khusus melon, saya ambil dari buah melon yang dikonsumsi, bijinya dicuci bersih, direndam semalam dengan air besih dan siap ditaburkan besok paginya. Rasa microgreen melon saat belum berdaun manis dan sedikit getir. Setelah berusia enam hari ke atas rasa pahit semakin kuat di bagian batang.

Pada prinsipnya semua sayur yang bisa dikonsumsi dapat dijadikan microgreen.

Microgreen melon usia enam hari/Sumber: Dok. Pribadi. 
Microgreen melon usia enam hari/Sumber: Dok. Pribadi. 

Alat apa saja yang dibutuhkan?

Untuk menanam microgreen, alat yang dibutuhkan sangat sederhana, bahkan dapat menggunakan wadah bekas pakai. Secara garis besar menanamnya dibedakan dua cara, dapat dengan media tanam atau tanpa media tanam

Dengan media tanam:

1. Wadah plastik berupa baki plastik/tray, atau kotak mica bekas makanan juga bisa dipakai.
2. Media tanam dapat menggunakan (pilih salah satu): sekam bakar, cocopeat, rockwool ataupun tanah.
3. Alat semprot untuk menyiram, atau botol bekas air mineral yang dilubangi tutupnya
4. Benih
5. Air untuk menyiram

Tanpa media tanam:

1. Wadah/tray bertingkat (bagian atas bolong-bolong halus untuk tempat tanam dan bagian bawah berisi air)
2. Alat semprot untuk menyiram
3. Benih
4. Air untuk menyiram

Menanam kangkung di tray tanpa media tanam/Sumber: Dok. Pribadi. 
Menanam kangkung di tray tanpa media tanam/Sumber: Dok. Pribadi. 

Cara menanam

1. Langkah pertama adalah perlakuan terhadap benih agar cepat bertunas

Ada benih yang harus direndam sebelum ditabur ke tempat tanam, ada yang tanpa direndam. Tergantung jenis tanaman yang dipilih, namun secara umum kalau benihnya besar (Di atas 2,5 mm) perlu direndam empat - delapan jam sebelum ditabur untuk mempercepat benih bertunas.

Ingat untuk membasahi media tanam hingga lembab sebelum menaburkan benih. Benih yang mengambang lebih baik dibuang, karena kecil kemungkinan tumbuh. Kecuali benih bunga matahari yang memang sifatnya mengambang semua.

2. Tabur benih ke media tanam atau wadah.

Taburkan padat dan merata, padat agar mereka dapat tegak bersama dan jadi kokoh. Namun jangan biarkan benih bertumpuk, karena akan sulit bertunas dan menjadi busuk. Benih busuk harus dibuang agar tanaman tidak berbau dan berjamur.

Semprot dengan air benih yang ditabur, digelapkan (black out) dengan cara ditutup atau masukkan kantong kresek hitam. Siram pagi sore dan tutup kembali sampai mulai berkecambah dan tumbuh.

Proses menunggu benih berkecambah umumnya dua–tiga hari, kecuali benih tertentu seperti pepaya membutuhkan waktu lebih lama.

3. Perawatan masa tumbuh

Saat tanaman mulai tumbuh sekitar satu cm, dapat dibuka dan ditaruh di dekat jendela. Tetap lakukan penyiraman pagi dan sore secara merata dengan cara disemprotkan. Khusus yang tanpa media tanam, isi bagian bawah tray dengan air sampai satu-dua mm di bawah benih yang ditabur, ganti air tiap hari.

Lakukan ini sampai usia tanaman sepuluh – empat belas hari (mencapai tinggi sejengkal) dan siap panen.

Kangkung di usia delapan hari ditanam dengan dan tanpa media tanam/ Sumber: Dok. pribadi. 
Kangkung di usia delapan hari ditanam dengan dan tanpa media tanam/ Sumber: Dok. pribadi. 

4. Panen dengan cara digunting sampai batas akar

Media tanam dapat dibersihkan dari akar dan dipakai Kembali. Tidak perlu khawatir tanaman berikut tidak subur karena prinsipnya microgreen tumbuh memanfaatkan nutrisi dari benihnya, bukan dari media.

Berapa biaya kalau mau menanam microgreen?

Beda benih akan beda biaya, carilah benih yang murah seperti kangkung, bayam, kacang hijau. Beberapa benih bisa kita dapat dari buah yang kita konsumsi, seperti melon, pepaya, timun.

Panen microgreen kangkung usia sepuluh hari/Dok Pribadi. 
Panen microgreen kangkung usia sepuluh hari/Dok Pribadi. 

Di bawah ini saya akan menghitung biaya dengan kangkung sebagai contoh soal

Sumber: Dok Pribadi
Sumber: Dok Pribadi

Cara mengkonsumsi microgreen

Dimakan mentah

Cara terbaik adalah memakan mentah microgreen, karena nutrisi sayuran mentah jauh lebih baik dari sayur yang dimasak.

Cukup cuci bersih dan bisa dijadikan lalapan 

Microgreen tertentu seperti rumput gandum, sawi, daun melon enak dijadikan jus dengan ataupun tanpa dicampur bahan lain. Jika tidak suka aroma daun mentah, dapat ditambahkan perasan jeruk nipis.

Dimasak sebentar

Jika tidak suka sayuran mentah, boleh dimasak. Karena microgreen kecil dan halus batangnya, memasaknya cukup sebentar saja. 

Untuk microgreen kangkung, saya tumis bawang putih hingga harum, matikan api kompor, masukkan microgreen kangkung dan aduk rata bersama sedikit garam.

Tumis kangkung microgreen/Sumber: Dok. pribadi. 
Tumis kangkung microgreen/Sumber: Dok. pribadi. 

Nah, mudah sekali bukan untuk mendapatkan sumber nutrisi dari sayuran hijau. Sekarang tidak ada lahan bukan penghalang lagi untuk tidak menanam. Ayo menanam, untuk kesehatan tubuh dan bumi kita.

Sumber: https://microgreensph.com/nourishment-from-microgreens-a-complete-nutrition-chart

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun