Biarkan anak mengerjakan hal yang sederhana, seperti mengambil makanan sendiri, merapikan tempat tidur, memakai pakaian sendiri dll. Tunggulah dengan sabar saat mereka melakukan aktivitas ini, mereka butuh waktu untuk meningkatkan keterampilan motoriknya. Bangunkan anak lebih awal sehingga tidak perlu diburu-buru.
Untuk hal dengan tingkat kerumitan yang lebih tinggi, orang tua boleh memberi bantuan seperlunya. Jika anak melakukan kesalahan, terimalah sebagai sesuatu yang wajar. Ajak anak untuk mencoba lagi.
4. Mulai mengajak anak membuat kesepakatan dan mengikuti aturan
Larangan dan aturan pasti membuat anak tidak senang. Tetaplah tenang dan konsisten menegakkan aturan yang sudah disepakati.
Namun reaksi penolakan mereka dapat diminimalkan jika sejak awal mereka sudah diajak membuat kesepakatan.
Orang tua juga perlu menjelaskan alasan dari sebuah aturan. Misal saat makan anak mau sambil bermain dan menolak duduk di meja makan. Katakan “Adek, nanti bonekanya jadi kotor dan bau kalau ketumpahan makanan, nanti boleh main setelah selesai makan ya”
Untuk awal-awal, mungkin muncul reaksi negatif dari anak-anak, namun lebih baik kita meluangkan waktu dan usaha mengatasi semua reaksi negatif dari sekarang demi kebaikan anak-anak itu sendiri.
Semoga dengan bantuan dari orang tua yang menerapkan pembiasaan positif dari rumah, tugas guru menjadi lebih mudah dan mereka dapat fokus pada pengajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H