Sesungguhnya saat kita menghabiskan dulu satu porsi dan menyadari bahwa perut mulai kenyang, keinginan untuk mengambil lagi bisa dikendalikan.
Ingat bahwa mulut mu harimau mu. Pepatah ini kerap dipakai menggambarkan orang yang celaka karena berbicara tanpa berpikir. Sesungguhnya saat kita membuka mulut menelan makanan tanpa berpikir, kita juga sedang mengundang harimau. Jangan sepelekan bahaya yang dapat terjadi karena kita memakan apa yang dilarang untuk alasan kesehatan.
2. Pandang wajah pegawai yang ada di sekitar.
Kita layak malu untuk sikap tidak bersyukur dan membuang-buang makanan. Walaupun tidak berani menegur, para pegawai yang bertugas melihat apa yang kita lakukan. Mereka  mengumpulkan sisa makanan kita ke tempat pembuangan dengan rasa sayang dan sedih.Â
Jadilah minimalis bukan hanya sebatas gaya hidup, makanlah secukupnya, nikmati semua yang tersaji dengan penuh rasa syukur dan berterima kasih. Â
Bumi mampu memberi makan semua isinya, namun bumi tidak mampu bertahan dari keserakahan penghuninya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H