Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cara Mendidik Anak agar Tidak Mudah Menyalahkan Orang Lain

5 Juni 2022   05:30 Diperbarui: 5 Juni 2022   22:51 1943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangtua memarahi anak karena anak menyalahi orang lain (Sumber: Prostock-Studio)

Ceritakan bahwa kita dulu juga pernah melakukan kesalahan, ceritakan kesalahan yang pernah kita lakukan kepada anak, tentunya pilih kejadian yang ringan sesuai porsi anak.

Anak Bungsu saya tertawa terpingkal-pingkal saat saya ceritakan tentang pengalaman salah panggil suami orang dengan panggilan Daddy beberapa tahun silam. (Baca "Malu Bertanya,  Ngawurnya Keterlaluan")

4. Tegur Anak Jika Melanggar Aturan

Jika kesalahan yang dilakukan anak terkait norma, aturan dan kesepakatan yang sudah ditentukan, orang tua harus menegur. Menjelaskan bahwa hal tersebut salah.

Mendiamkan anak yang berbuat salah, apalagi tertawa dan menganggapnya lucu, berakibat anak tidak bisa obyektif dalam menilai perilakunya, dikiranya dirinya selalu benar.

Beberapa waktu lalu saya ke pasar, di pasar yang ramai, ada seekor kucing yang berjalan lambat terpincang-pincang, di belakangnya berjalan seorang Ibu dengan dua anaknya. Salah satu anak menendang kucing tersebut yang langsung lari tunggang langgang.

Tindakan anak ini disambut tawa oleh saudaranya, si ibu melihat dan diam saja. Tentu saja anak jadi tidak tahu bahwa perbuatannya salah. 

Kebiasaan menimpakan kesalahan pada pihak lain, sudah pasti berakibat buruk pada pergaulan, karir dan kehidupan sosialnya kelak. 

Segeralah perbaiki cara pengasuhan jika kita sudah menemukan gelagat anak mudah menyalahkan pihak lain atas kesalahan yang diperbuatnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun