Ceritakan bahwa kita dulu juga pernah melakukan kesalahan, ceritakan kesalahan yang pernah kita lakukan kepada anak, tentunya pilih kejadian yang ringan sesuai porsi anak.
Anak Bungsu saya tertawa terpingkal-pingkal saat saya ceritakan tentang pengalaman salah panggil suami orang dengan panggilan Daddy beberapa tahun silam. (Baca "Malu Bertanya, Â Ngawurnya Keterlaluan")
4. Tegur Anak Jika Melanggar Aturan
Jika kesalahan yang dilakukan anak terkait norma, aturan dan kesepakatan yang sudah ditentukan, orang tua harus menegur. Menjelaskan bahwa hal tersebut salah.
Mendiamkan anak yang berbuat salah, apalagi tertawa dan menganggapnya lucu, berakibat anak tidak bisa obyektif dalam menilai perilakunya, dikiranya dirinya selalu benar.
Beberapa waktu lalu saya ke pasar, di pasar yang ramai, ada seekor kucing yang berjalan lambat terpincang-pincang, di belakangnya berjalan seorang Ibu dengan dua anaknya. Salah satu anak menendang kucing tersebut yang langsung lari tunggang langgang.
Tindakan anak ini disambut tawa oleh saudaranya, si ibu melihat dan diam saja. Tentu saja anak jadi tidak tahu bahwa perbuatannya salah.Â
Kebiasaan menimpakan kesalahan pada pihak lain, sudah pasti berakibat buruk pada pergaulan, karir dan kehidupan sosialnya kelak.Â
Segeralah perbaiki cara pengasuhan jika kita sudah menemukan gelagat anak mudah menyalahkan pihak lain atas kesalahan yang diperbuatnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H