Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membantu Anak Indigo

24 Mei 2022   05:30 Diperbarui: 28 Mei 2022   13:36 2681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepik.com

Wina bingung, sejak menginjak usai 40 hari, Didi, bayinya mendadak berubah pola tidurnya. Dari pagi sampai sore hari selalu tidur nyenyak. Tapi malam sampai menjelang subuh, selalu bangun dan minta digendong. 

Harus selalu didekap, begitu dibaringkan di ranjang, Didi langsung menangis dengan suara sangat keras yang sanggup membangunkan seisi rumah. Pemeriksaan secara medis menunjukkan tidak ada masalah dengan Didi, karena bingung maka Wina membawa Didi ke “orang pintar” untuk melihat ada masalah apa.

Menurut “Orang Pintar", Didi bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh manusia biasa. Sejak awal kehamilan, memang Wina sudah merasakan keanehan, Ia mendadak bisa melihat berbagai penampakan. 

Anehnya Wina tidak merasa takut, padahal sebelumnya ia sama sekali tidak punya kemampuan ataupun intuisi terhadap alam gaib. Kemampuan Wina melihat berbagai penampakan hilang ketika Didi berusia 40 hari.

Masih menurut “Orang Pintar” tersebut, Didi memang sudah ditakdirkan menjadi anak yang memiliki kemampuan lebih dan kelak akan banyak membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Sehingga tidak ada yang bisa dilakukan untuk “menutup” intuisi Didi. Artinya Wina harus membiasakan diri menjadi ibu dari seorang anak indigo.

Apa Itu Anak Indigo?

Kata indigo, berasal dari Bahasa Spanyol “Indigo” yang berarti nila, warna biru keungu-unguan. Di tahun 1970, seorang ahli parapsikologi, guru dan juga konselor yang bernama Nancy Ann Torp memperkenalkan istilah indigo.

Nancy menulis buku “Understanding Your Life Through Color” yang menjelaskan bahwa manusia ini memiliki aura, lapisan energi yang dapat dilihat sebagai cahaya atau warna tertentu yang merupakan karakteristik dari si pemilik aura tersebut. Dikatakan bahwa aura biru dan ungu menunjukkan kemampuan intuisi yang tinggi, dan ini pulalah yang merupakan aura dominan pada anak indigo.

Anak indigo, sebutan yang diberikan pada anak-anak yang menampilkan perilaku yang berbeda dari anak umumnya. Dikatakan mereka imajinatif dan memiliki intuisi yang sangat tajam, peka terhadap energi, dan beberapa anak indigo bisa melihat atau mendengar suara yang tidak dapat ditangkap manusia pada umumnya. Dalam bahasa sederhana, bisa disebut bahwa mereka memiliki indera ke enam.

Apa Ciri-Ciri Anak Indigo?

Secara fisik anak indigo tidak berbeda dengan anak lain pada umumnya. Namun ada penelitian yang menemukan bahwa otak kanan anak indigo lebih dominan, sehingga mereka sangat kreatif, imajinatif, dan memiliki kemampuan yang baik di bidang seni. Mereka juga terkenal cerdas dan memiliki daya ingat yang tajam.

Secara emosi, cukup banyak anak indigo yang emosinya tidak stabil, mudah bereaksi dan marah. Bisa jadi ini sebagai reaksi yang timbul atas sikap orang-orang di sekitarnya dalam menanggapi perilaku anak indigo.

Ya, terkadang anak indigo bisa berteriak menangis ketakutan karena “melihat penampakan”, atau malah asyik memperhatikan dan berbincang-bincang dengan “seseorang”. Dan orang sekitarnya malah memarahi dan menegur dengan keras karena menganggap anak ini berkhayal atau bahkan dianggap berbohong untuk mencari-cari perhatian.

Dalam dunia parapsikologi, disiplin ilmu yang melakukan kajian atas fenomena yang berada di luar panca indera, dikenal istilah extra sensory perception (ESP). Fenomena seperti “melihat” apa yang akan terjadi, membaca pikiran dan telepati adalah salah satu fenomena yang dialami sebagian anak indigo.

Saat anak indigo mengalami ESP dan menceritakannya kepada orang lain, sering kali dianggap aneh. Maka tidak heran dalam pergaulan pun anak indigo cenderung terkucil dan tidak dapat berinteraksi secara normal dengan orang lain, terlebih teman sebaya.

Bagaimana Membantu Anak Indigo

1. Jangan Menolak Kenyataan yang Ada

Jika anak memiliki perilaku yang menyerupai ciri anak indigo, bawalah mereka ke orang yang paham terkait hal ini. Pastikan apakah benar mereka indigo.

Orangtua, guru dan orang dewasa yang berada di dekat anak indigo perlu memahami ciri-ciri anak indigo dengan baik, dan mempercayainya. Penolakan dan tuduhan bahwa mereka berimajinasi makin menimbulkan tekanan batin dan memicu emosi yang tidak terkendali.

Bersikaplah bahwa apa yang dia lihat itu wajar, toh memang dalam agama juga dikenal adanya alam makhluk halus.

Anak indigo yang masih balita bisa mendadak menangis karena ketakutan dengan apa yang dia lihat, peluk dan tenangkan. Tanya apa yang dia lihat, dan berikan saran seperti “Mama tahu itu tidak enak dilihat wajahnya, kalau kamu takut, jangan dilihat”.

Seorang guru kami pernah berpura-pura berbicara tegas kepada “makhluk” yang membuat murid kami yang anak indigo menangis, “Jangan ganggu. Kalau mau di sini duduk diam dan jangan ganggu”. Entah makhluknya mengerti, atau karena merasa dipahami, murid tersebut jadi lebih tenang dan tidak menangis lagi.

2. Berikan Penjelasan kepada Anak Indigo dan Orang Sekitar

Fenomena anak indigo adalah fenomena yang dianggap aneh oleh sebagian besar orang. Orangtua yang memiliki anak indigo perlu banyak mempelajari literasi dan bila perlu berbicara dengan orang/ahli yang paham tentang indigo.

Bukan hanya di kita di Timur, negara maju di Barat pun mulai mengakui dan terus melakukan kajian ilmiah terkait fenomena indigo.

Dengan memahami fenomena ini dengan baik, maka kita dapat menjelaskannya kepada anak maupun teman atau saudaranya dengan bahasa yang baik dan mudah dipahami.

Sesungguhnya anak indigo sendiri pada awalnya bingung dengan apa yang terjadi. Mengapa hanya dia yang bisa melihat atau mendengar, sedangkan yang lain tidak.

Salah satu yang dapat disampaikan, adalah pemahaman bahwa apa yang terjadi padanya merupakan sebuah kelebihan, yang tidak dimiliki semua orang. Suatu hari mungkin saja kelebihannya ini dapat dipergunakan untuk membantu orang lain.

3. Buang Perasaan Negatif

Anak yang kerap terbangun malam hingga subuh, ataupun mendadak menangis histeris, dapat menimbulkan perasaan negatif pada orangtuanya. Seorang teman yang anaknya indigo bercerita, bahwa ia dan suaminya pernah pada titik menyesali kelahiran anaknya yang indigo dan menganggap anak ini membawa petaka pada kehidupan keluarganya.

Bersyukur mereka menemukan orang yang tepat yang dapat menjelaskan fenomena yang terjadi pada anaknya, dan memberikan arahan yang sesuai.

Anak indigo membutuhkan support dari orangtuanya. Rasa sayang dan penerimaan atas kondisinya membantu mereka melewati masa sulit.

Ingat, anak indigo memiliki intuisi yang tajam, mereka sangat peka, perasaan negatif orangtua atas kondisinya akan segera mereka tangkap.

4. Diam Jika Tidak Dapat Membantu

Kalaupun kamu tidak mempercayai fenomena anak indigo yang dialami oleh keluarga lain, diam adalah sikap paling bijak. Karena ketidakpercayaan dan celaan hanya membuat keadaan mereka menjadi semakin sulit.

Perlu dicatat, hanya karena kita tidak dapat melihat bukan berarti sesuatu itu tidak ada. 

Zaman dulu juga orang juga tidak percaya dengan teori tentang adanya kuman sampai ditemukan mikroskop, bentuk kuman baru dapat dilihat dan ditangkap indera manusia. 

Tidak ada sesuatu yang terjadi di muka bumi ini tanpa sebab dan tujuan. Semua datang membawa peran dan fungsinya masing-masing. Jika tidak dapat membantu, setidaknya kita tidak membuat susah orang lain.

Sumber:

http://www.indigochildren.net/what-is-an-indigo-child/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun