Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengenalkan Uang kepada Anak

8 Mei 2022   05:09 Diperbarui: 8 Mei 2022   09:57 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menabung (KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Dia langsung protes, bilang bahwa tanpa baju, artinya dia telanjang, bagaimana mungkin mama bilang baju bukan kebutuhan, tapi aku sambil senyum menjelaskan, bahwa sekarang buktinya dia tidak telanjang, karena baju di lemarinya ada lebih dari cukup untuk dia pakai. 

Artinya beli baju bukan kebutuhan, tapi keinginan. Terkait dua konsep ini, kami punya kesepakatan. Kalau yang mau dibeli adalah kebutuhan, mama yang bayar, dan kalau itu keinginan, pakai uang sendiri. Apa yang dimaksud dengan uang sendiri? Kan anak belum bekerja. 

Penjelasannya dapat dibaca di poin dua

2. Menabung Penting

Sejak duduk di kelas 3 Sekolah Dasar, anak-anak saya berikan uang jajan per minggu. Satu minggu tiga puluh ribu rupiah. Hal ini seiring dengan kebijakan sekolah yang mengizinkan siswa kelas 3 SD ke atas untuk jajan ke kantin. Tentunya uang segitu tidak cukup jika dia harus membeli makanan berat dan minuman selama seminggu.

Namun selain diberikan uang jajan, anak-anak tetap membawa bekal makan dan minum dari rumah. Sehingga uang jajan hanya dipakai untuk membeli cemilan yang mereka inginkan.

Sejak awal, saya sampaikan ke mereka, uang yang tidak dihabiskan setiap minggu adalah uang milik mereka, saya siapkan satu kotak kecil khusus untuk mereka menyimpan sisa uang jajannya. Sehingga mereka bersemangat menghemat uang jajannya. 

Nah, uang tabungan mereka inilah yang disebut dengan "Uang sendiri". Yang dapat mereka pakai untuk membeli sesuatu yang sifatnya "Keinginan", termasuk mainan.

Ilustrasi menabung (Sumber: halodoc.com)
Ilustrasi menabung (Sumber: halodoc.com)

Namun karena dia sudah merasakan bahwa mengumpulkan uang di tabungan tidak sebentar, maka dia sangat berhati-hati menggunakan uangnya untuk membeli sesuatu. 

3. Hemat Tidak Sama Dengan Pelit

Hemat berarti kita mengajarkan anak untuk berhati-hati dalam membelanjakan uang. Harga yang dibayarkan harus sesuai dengan kualitas dan kegunaan dari barang tersebut. 

Mengeluarkan uang dalam jumlah besar hanya karena yang dibeli adalah merk terkenal tentu harus dicoret dari daftar jika kita bisa mendapatkan barang dengan kualitas yang sama dengan harga yang jauh lebih murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun