Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ada Harta di Dalam Sampah

30 April 2022   05:09 Diperbarui: 30 April 2022   05:26 3126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Modul Pembuatan EE,Komunitas Eco Enzyme Nusantara

Sampah yang bisa menjadi harta. 

Waduh, lebay sekali ini. Sampah apa yang bisa menjadi harta ? Ups, Bukan lebay, bukankah ada pepatah yang mengatakan bahwa kesehatan adalah harta yang berharga?

Nah. sampah organik yang diolah secara tepat akan menjadi harta, memberikan kita segala manfaat terutama kesehatan. Harta itu bernama Eco Enzyme, sering disingkat menjadi EE. 

Doktor Rosukom Poonpamvong, ahli pertanian organik, seorang wanita luar biasa dari Thailand melakukan penelitian tentang Eco Enzyme selama 30 tahun lebih, dan  beliau kemudian memperkenalkan hasil temuannya pada tahun 1980. 

Temuan ini beliau ajarkan secara cuma-cuma, tidak pakai hak paten segala macam karena beliau tahu bahwa eco enzyme dapat membantu bumi yang sedang sakit.

Lalu hasil temuan ini juga disebarluaskan ke berbagai negara oleh Dr. Joean Oon seorang peneliti naturopathy dari Penang, Malaysia. 

Apa Itu Eco Enzyme/EE?

Eco enzyme adalah larutan fermentasi bahan organik yang mempunyai beribu  manfaat.  Nah lebay lagi pasti ini pikirnya. 

Saat awal dijelaskan tentang manfaat eco enzyme, mata saya juga langsung membulat, masa iya sih, ada larutan yang bisa dipakai untuk mengobati luka dan melenyapkan jerawat, kumur-kumur membuang sariawan,  bisa untuk campuran shampo dan sabun, bisa untuk mengepel, plus membersihkan kompor berminyak.

Ihhhh.. ngeri kali.

Bayangkan kita kumur-kumur pakai karbol. Gak banget kan?

Tapi rasa penasaran membuat saya mencoba sebotol eco enzyme yang diberikan oleh teman saya dari komunitas Eco Enzyme Nusantara. Tidak tanggung-tanggung, langsung saya aplikasikan ke luka bekas cakaran Sansan si anak bulu  gegara terlalu bersemangat dalam "Rope Challenge" . 

Mak nyusss rasanya saat eco enzyme  dioleskan ke kulit. Selang lima menit saya oleskan lagi, dan tidak seperih yang pertama. Dan dalam 1 jam, baretan bekas kuku Sansan merapat.

Puas dengan hasil percobaan pertama, malam sebelum tidur saya oleskan pada kapas dan ditempel pada jerawat bandel yang muncul gegara muka protes ditutupi masker. Tidak seperih luka cakaran. Malah ada sedikit sensasi gatal. Saya biarkan sampai kapas mengering, Besok pagi, jerawat menyusut. 

Maka bersemilah cinta di hati saya terhadap cairan ajaib itu. Saya pelajari cara membuatnya, dan  tiga bulan kemudian hasilnya dibagikan  untuk dicoba oleh teman-teman. Semua teman juga jatuh cinta dan minta diajarkan cara membuatnya. Hingga akhirnya satu sekolahan tempat saya mengajar, ikut belajar membuat eco enzyme.

Bagaimana Cara Membuatnya?

 Alat: 

1. Wadah plastik yang dapat ditutup rapat. (Jangan wadah kaca, khawatir tekanan fermentasi membuat kaca retak)
2. Gelas ukur
3. Timbangan

Tips: Wadah plastik saya pakai toples kapasitas 2 liter seharga Rp 8000 yang saya beli dipasar, dan jika tidak ada gelas ukur dapat menggunakan botol bekas kapasitas 1 lt sebagai pengukur. 

Bahan:

1. Gula Jawa/tebu/molase (Jangan pakai gula pasir)
2. Bahan organik/BO (Kulit Buah/sayur mentah sisa pilahan dapur)
3. Air mentah, volume air yang dipakai 50% -60% dari kapasitas wadah

Tips: Bahan organik/BO bisa dicicil, catat beratnya setiap kali kita menambahkan BO  ke dalam toples.

Semua kulit buah/sayur bisa digunakan dengan syarat: Belum dimasak/diolah, tidak busuk berulat, tidak berjamur dan tidak kering. Tidak disarankan menggunakan kulit yang berminyak dan berduri  karena saat panen kita perlu memerasnya. 

Rumus perbandingan bahan:

1 Bagian Gula : 3 Bagian Bahan Organik: 10 Bagian air

Sumber: Modul Pembuatan EE,Komunitas Eco Enzyme Nusantara
Sumber: Modul Pembuatan EE,Komunitas Eco Enzyme Nusantara
 

Karena tadi wadah  yang kita pakai toples kapasitas 2 liter, maka kita mengisinya dengan air 1 liter (50% dari wadah)

Gula 100 gram, dan kita butuh 300 gram  bahan organik  (kulit buah/sisa sayur mentah)

Masih bingung dengan penerapan rumus pembuatan?, bisa dilihat panduan pada tabel di bawah ini

Sumber: Dok pribadi
Sumber: Dok pribadi

Langkah  Pembuatan:

1. Isi toples bersih dengan air mentah
2. Masukkan gula kedalam toples, aduk rata
3. Masukkan bahan organik. Catat beratnya setiap kali kita masukkan.
4. Seminggu pertama buka tutup toples 2x sehari, dibuka hanya sekejap, untuk membuang gas yang muncul dari proses fermentasi.
5. Butuh minimal 3 bulan untuk proses fermentasi. Jangan dibuka lagi jika sudah tidak ada gas yang perlu dibuang.
6. Setelah 3 bulan (boleh lebih) maka kita dapat memanen eco enzyme

Tips: Tidak perlu bingung kalau kulit buah/sayur yang ada belum sesuai kebutuhan.  Saya biasa mencicil selama 1-2 minggu, dengan cara menimbang dan memasukkan BO  seadanya. Yang penting kita teliti mencatat beratnya setiap kali memasukkan BO.

Hari dimana berat BO sudah sesuai, dihitung sebagai tanggal  hari pertama masa fermentasi. 

Pembuatan Eco Enzyme bersifat fermentasi anaerob , tidak membutuhkan oksigen. Sehingga wadah harus ditutup rapat selama proses fermentasi.

Sumber: Modul Pembuatan EE,Komunitas Eco Enzyme Nusantara
Sumber: Modul Pembuatan EE,Komunitas Eco Enzyme Nusantara

Cara Panen

Setelah minimal 3 bulan masa fermentasi maka eco enzyme siap dipanen. Saya menguunakan kain  untuk menyaringnya. Jangan menggunakan saringan/benda berbahan logam karena dapat mengkontaminasi ecoenzyme yang bersifat asam.

Simpan eco enzyme dalam wadah plastik tertutup. Saya biasa menggunakan botol bekas air mineral untuk menyimpannya. Taruh di suhu ruang, hindari paparan cahaya matahari langsung.

Semakin lama disimpan, eco enzyme semakin baik dan berkualitas. Istimewanya adalah selama kita menjaga kebersihan eco enzym, maka tidak ada kadaluarsanya, ia dapat terus digunakan.

Sisa Ampas perasan eco enzyme  diapakan?

Jemur sisa ampas 3-4 hari hingga kering, dapat ditaburkan disekitar tanaman. Ini adalah pupuk organik yang sangat disukai oleh tanaman kita.  

Tips: Jangan menaruh ampas yang masih basah ke tanaman karena sifat ampas yang asam dapat mengganggu PH tanah.

Mengetahui ciri eco enzyme yang dibuat berhasil:

Secara teori PH eco enzyme yang baik dibawah 3,5 (Bisa diukur menggunakan kertas lakmus/ph meter).  Secara kasat mata, eco enzyme yang baik tidak mengandung jamur hitam/abu ataupun hijau  (kecuali jamur putih)  dan tidak berbau busuk. Aroma eco enzyme beraroma fermentasi. 

Sumber: Modul Pembuatan EE,Komunitas Eco Enzyme Nusantara
Sumber: Modul Pembuatan EE,Komunitas Eco Enzyme Nusantara

Cara Penggunaan Eco Enzyme

Sumber: Dok Pribadi 
Sumber: Dok Pribadi 

Cara penggunaan Eco Enzyme/EE di atas adalah yang sudah saya pakai sehari-hari selama 2 tahun terakhir. Sesungguhnya masih banyak lagi cara menggunakan Eco Enzyme, dapat dicari di banyak artikel yang dibuat oleh komunitas pencinta eco enzyme.

Biaya belanja untuk rumah tangga berkurang drastis sejak menggunakan eco enzyme. bayangkan, dari 1 botol sabun dapan "disulap" menjadi 3 botol. Pembersih lantai juga sudah saya coret dari daftar belanja.

Selain penghematan, kita juga jadi mengurangi penggunaan bahan kimia dalam rumah tangga dengan demikian tentunya kita menjadi lebih sehat.


Apakah Penghematan Alasan Utama Membuat dan Menggunakan Eco Enzyme?

Tidak !!!

Alasan membuat dan menggunakan Eco enzyme terutama adalah membantu bumi. Bahan organik yang kita pergunakan untuk membuat eco enzyme, adalah sumber sampah terbesar yang dihasilkan oleh rumah tangga. 

Konon 60% sampah di TPA/Tempat pembuangan akhir adalah sampah organik. Pembusukan sampah organik menghasilkan gas metana, yang merupakan penyumbang pemanasan global di muka bumi.

Begitu juga dengan pengurangan belanja bahan kebersihan, tentunya berarti kita juga mengurangi hadirnya limbah kemasan dari rumah tangga. 

Jika semua keluarga mengolah sampah organiknya, niscaya bumi kita akan mnjadi lebih sehat. Jika bumi sehat, tentu seluruh penghuninya akan menjadi sehat pula.

Nah, tunggu apa lagi, segeralah membuat Eco Enzyme, ubah sampah menjadi harta.

Salam Eco Enzyme

Sumber: Modul belajar pembuatan Eco Enzyme dari komunitas Eco Enzyme Nusantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun