"Sebentar" Kata Pak Pilul
Lanjut berpikir...
Tapikan tidak boleh suudzon. Bisa saja yang mengirim tulus, dengan niat hanya sebatas ucapan selamat lebaran. Â Tapi kenalnya sudah lama, kenapa baru sejak jabatannya naik ke posisi penting tetiba jadi banyak yang perhatian?
Harus diapakan ini hampers yang sudah memenuhi separuh ruang tamu? Dikirim balik? Tidak tahu pula alamat yang mengirim. Tahu pun repot membawa sebegitu banyak barang ke ekpedisi, Â berapa ongkirnya.
Terus kalau dikirim balik, bagaimana kalau pengirim tersinggung?
"Pak !!!! Dari kemarin kok sebentar-sebentar terusss, kapan bukanyaaa ???" Mata bu Pilul dah mendelik.
"Bentar Bu.., bentar saja.."
Lanjut berpikir...
Akan menjadi halal atau haram ini semua kalau diterima? Atau dibagikan saja ke yang butuh?  Anak-anak yang tinggal di panti asuhan ujung jalan sana pasti akan senang dan bersyukur mendapatkan kue lezat untuk berbuka puasa. Atau nanti saja dipikirkan, sepulang lebaran, baru diputuskan mau diapakan ini  hampers. Eh, tapi kue dan makanan ini jangan-jangan sudah rusak kalau menunggu dia balik dari kampung.Â
Harus diapakan jadinya semua hampers ini.
"Paakkkkkk !!!!!!!!!"