Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

"No Pet at Home"

5 April 2022   13:09 Diperbarui: 8 April 2022   14:48 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi. Sansan hari ini.

"Pokoknya, tidak boleh ada peliharaan di rumah. Tidak boleh pelihara burung, tidak boleh pelihara ikan, apalagi anjing atau kucing. Semakin besar semakin bikin repot. Rumah nanti jadi kotor. Urus kamu aja mama sudah kewalahan !!!" Apakah anda termasuk kategori ini? Menolak permintaan anak untuk punya hewan peliharaan

Atau setelah membaca manfaat positif hewan peliharaan pada anak, anda mulai tergoda ingin mencoba, tapi ternyata emak di rumah menentang habis karena takut cucunya tertular penyakit, termakan bulu, terinfeksi kutu dan 1001 alasan lainnya?

Emak ku termasuk kategori di atas.  Menentang semua jenis hewan peliharaan, terutama kucing. Karena konon cucu temannya sampe harus operasi ke Singapura gegara bulu kucing nyangkut di tenggorokan.

Lalu suatu hari, sepulang dari mengajar, di depan gerbang sekolah aku melihat seekor makhluk kecil, berjalan dengan tubuh gemetar di tengah jalan.  “Pak, pinggirin ni anak kucing, nanti ketabrak mobil”. Bapak security jawab “Itu dari tadi dah dipinggirin berkali-kali bu, tapi dia ketengah jalan lagi.

Entah ada hubungan karma apa, aku langsung menggendong si kucing kecil itu dan membawanya ke rumah.  Anak kucing ini jauh dari cantik, matanya nyaris tertutup dipenuhi kotoran mata.  Ujung hidungnya basah berlendir, bulunya pitak dan gimbal di beberapa bagian.

Si bungsu menyambut Bahagia, ikut bersemangat membantuku menyiapkan tempat tidur dari dus bekas “Kita namai adek Sansan aja ya Ma, soalnya dia ingusan”.  Sejak hari itu Sansan jadi adik kesayangannya. Dengan sukarela si bungsu bantu meneteskan obat mata dan obat telinga 3x sehari karena ternyata Sansan komplit penyakitnya, mulai sakit mata, telinga, flu, sampai pencernaan.

Dokumen pribadi; Sansan waktu kecil.
Dokumen pribadi; Sansan waktu kecil.
Bagaimana dengan emak yang anti hewan peliharaan? Emak berkacak pinggang, melihat dari radius 8 meter sambil bilang “Kapan itu kucing mau dikeluarin dari rumah?”  Ups, hati-hati, jangan salah jawab, atau  terbukalah pintu neraka, karena kau akan diusir dari kapling surga yang berada di bawah telapak kaki emak.  “ Iya ma, nanti mau dikeluarin. Tunggu sehat dikit ya, ini masih flu”. Emak hanya mendengus. Lalu setelah flunya sembuh, “Iya ma, setelah dia besaran dikit ya. Ini masih terlalu kecil, takut ketabrak mobil”

Lalu, keajaiban terjadi. Seakan tahu bahwa dia harus mengambil hati emak sang penguasa tertinggi di rumah, Sansan selalu mengeong lembut ke emak, menatap emak lama-lama, sampai emak tergerak mendekatinya.

Entah bagaimana mulanya, suatu pagi aku melihat emak menggerak-gerakkan tangannya kearah Sansan yang langsung disambut Sansan dengan lompatan penuh semangat. Sejak hari itu, diam-diam emak selalu mendekati Sansan, mengajaknya bermain.

Sudah 2 tahun berlalu, Sansan tumbuh menjadi kucing cantik kesayangan emak. Tidak ada lagi pertanyaan “Kapan itu kucing mau dikeluarin?” Tapi berganti dengan pertanyaan “Sansan sudah dikasih makan?”

Cerita berakhir happy ending, tanpa pertentangan emak menerima kehadiran Sansan di rumah. Ternyata memberi emak waktu mengenal Sansan menjadi cara tebaik melunakkan kekerasan hatinya terkait hewan peliharaan.

Dokumen pribadi. Sansan hari ini.
Dokumen pribadi. Sansan hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun