Pada tahap pemeliharaan ini, para siswa memelihara tanaman hidroponik dengan cara menyiram, memberi pupuk, dan melakukan pemangkasan. Penyiraman tanaman hidroponik dilakukan ketika air yang ada pada instalasi hidroponik mulai menyusut. Siswa setiap hari selalu mengecek tanaman mereka apakah air dalam instalasi telah berkurang atau berlebihan. Jika air berkurang, mereka akan menambahnya secara mandiri. Sebaliknya, jika air berlebihan, siswa akan mengurangi volume air yang ada di dalam instalasi tersebut.
- Tahap Pemanenan
SD Negeri Gedongkiwo telah melakukan panen beberapa kali. Sekolah menyediakan alat-alat panen seperti keranjang, pisau, dan gunting. Kemudian para siswa saling membantu dalam memanen. Hasil panen yang telah didapatnya dikumpulkan menjadi satu. Hasil panen tersebut biasanya digunakan untuk memasak bersama-sama. Baik siswa maupun guru ikut serta dalam memanen dan memasak hasil panen. Untuk waktu pemanenan biasanya tergantung dengan jenis tanaman itu sendiri. Hingga saat ini, sekolah telah memanen kangkung, selada, cabai, tomat, kacang hijau, bawang merah, sawi, stroberry, dan lainnya.
Program hidroponik yang telah diterapkan oleh SD Negeri Gedongkiwo dapat dijadikan sebagai contoh dalam menanamkan pendidikan karakter pada anak. Kita dapat menanamkan karakter seperti peduli lingkungan, peduli sosial, disiplin, mandiri, kreatif, kerjasama, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab melalui setiap langkah yang ada pada program hidroponik itu. Guru juga dapat menanamkan karakter lain yang bisa dikembangkan sendiri oleh sekolah. Program hidroponik ini bisa kita katakan dapat menjadi penguat pendidikan karakter di sekolah khususnya sekolah dasar. Anak selain tertanam karakter yang baik, mereka secara tidak langsung telah melindungi lingkungan sekitar dan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H