Mohon tunggu...
Puji Nur Hidayat
Puji Nur Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Penulis Freelance

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

SD Negeri Gedongkiwo Tanamkan Pendidikan Karakter Melalui Program Hidroponik

13 Oktober 2017   08:43 Diperbarui: 13 Oktober 2017   08:47 4036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi tanaman hidroponik di depan ruang kepala sekolah (Dok. Pribadi)

Pada tahap pemeliharaan ini, para siswa memelihara tanaman hidroponik dengan cara menyiram, memberi pupuk, dan melakukan pemangkasan. Penyiraman tanaman hidroponik dilakukan ketika air yang ada pada instalasi hidroponik mulai menyusut. Siswa setiap hari selalu mengecek tanaman mereka apakah air dalam instalasi telah berkurang atau berlebihan. Jika air berkurang, mereka akan menambahnya secara mandiri. Sebaliknya, jika air berlebihan, siswa akan mengurangi volume air yang ada di dalam instalasi tersebut.

Siswa menyiram tanaman hidroponik yang kekurangan air. (Dok. Pribadi)
Siswa menyiram tanaman hidroponik yang kekurangan air. (Dok. Pribadi)
Untuk proses pemupukan, guru pendamping menyiapkan larutan pupuk. Kemudian siswa mengambil larutan pupuk yang telah disiapkan oleh guru dan menyiramnya ke masing-masing tanaman hidroponik.  Pemberian pupuk ini dilakukan setiap dua minggu sekali. Sedangkan pada saat pemangkasan, guru mengajak siswa untuk selalu mengamati tanaman hidroponik setiap pagi dan siang hari. Jika ada tanaman yang layu, guru meminta siswa untuk memangkasnya agar tidak merusak bagian tanaman yang lain. Hal ini selalu ditumbuhkan pada siswa agar mereka sadar dan peduli terhadap lingkungan terutama peduli tanaman.
  • Tahap Pemanenan

SD Negeri Gedongkiwo telah melakukan panen beberapa kali. Sekolah menyediakan alat-alat panen seperti keranjang, pisau, dan gunting. Kemudian para siswa saling membantu dalam memanen. Hasil panen yang telah didapatnya dikumpulkan menjadi satu. Hasil panen tersebut biasanya digunakan untuk memasak bersama-sama. Baik siswa maupun guru ikut serta dalam memanen dan memasak hasil panen. Untuk waktu pemanenan biasanya tergantung dengan jenis tanaman itu sendiri. Hingga saat ini, sekolah telah memanen kangkung, selada, cabai, tomat, kacang hijau, bawang merah, sawi, stroberry, dan lainnya.

Program hidroponik yang telah diterapkan oleh SD Negeri Gedongkiwo dapat dijadikan sebagai contoh dalam menanamkan pendidikan karakter pada anak. Kita dapat menanamkan karakter seperti peduli lingkungan, peduli sosial, disiplin, mandiri, kreatif, kerjasama, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab melalui setiap langkah yang ada pada program hidroponik itu. Guru juga dapat menanamkan karakter lain yang bisa dikembangkan sendiri oleh sekolah. Program hidroponik ini bisa kita katakan dapat menjadi penguat pendidikan karakter di sekolah khususnya sekolah dasar. Anak selain tertanam karakter yang baik, mereka secara tidak langsung telah melindungi lingkungan sekitar dan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun