Mohon tunggu...
Moh Vicky Indra Pradicta
Moh Vicky Indra Pradicta Mohon Tunggu... Dokter - Food safety and quality leader, an opinion writer and one health initiative

I’m Vicky, a food safety and quality leader who worked in food industry more than 7 years, a writer in opinion essay and One Health initiative. I am also content educator for food safety and quality, food registration and writing tips.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Key Performance Indicator (KPI) di Sistem Manajemen Mutu

3 Juli 2021   10:05 Diperbarui: 3 Juli 2021   10:14 1747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aspek KPI yang ketiga yaitu berfokus dalam productivity dan customer requirement. Didalamnya menyangkut pemenuhan kesesuaian terhadap regulasi baik pemerintah maupun pelanggan. Selain itu, jumlah persentase Corrective Action dalam 1 bulan juga masuk dalam poin ini. Hal ini bertujuan agar ketercapaian indicator ini secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas. 

Terakhir adalah berfokus pada sustainability and no person dependency. Disini target saya mengurangi adanya One Man Show. We must work as a team not as a Superman. Lebih menekankan pada menghindari adanya ketergantungan terhadap seseorang. Namun tetap perlu diingat, harus sesuai dengan job description masing-masing. 

Keempat aspek diatas merupakan contoh gambaran KPI di Quality Department. Mungkin bisa berbeda-beda. Apalagi jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Tidak apa, karena faktanya memang demikian. 

Namun yang terpenting adalah selalu pahami alasan mengapa kita perlu membuat KPI. Tujuannya agar kita memiliki arah yang jelas dalam melakukan sesuatu. We know where to go. 

Inilah yang beberapa saat yang lalu terlupakan oleh saya. Sebuah gambar pigora yang terpajang megah di waiting room Auto 2000 cukup membuat ingatan saya kembali. Mengingat kembali bahwa pentingnya Key Performance Indicator dibentuk, tidak hanya dalam ruang lingkup pekerjaan saja tetapi juga dalam lingkup pengembangan diri dan wirausaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun