Mohon tunggu...
Pradhany Widityan
Pradhany Widityan Mohon Tunggu... Buruh - Full Time IT Worker

Full Time IT Worker

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Toraja yang "Asli" dengan Situs-situs Kunonya

16 Juni 2018   17:34 Diperbarui: 17 Juni 2018   11:02 2787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan dua tempat di atas yang lokasinya agak mblusuk, Kubur Batu Londa (Londa) mudah dijangkau dari jalan utama Rantepao. Hal ini membuat tempat ini menjadi salah satu yang paling hits di Toraja.

Apa yang bisa dilihat di sana adalah sebuah tebing batu besar dengan lubang-lubang tempat menguburkan jenazah serta goa yang banyak berserakan tulang-belulang dan tengkorak-tengkorak.

Hal yang pertama menarik perhatian yaitu deretan Tau-tau yang berkumpul di muka tebing bagian atas. Mirip penonton konser musik yang duduk di kelas VIP. Berjajar dengan beragam ekspresi wajah seolah sedang memperhatikan wisatawan yang datang berkunjung. Di bagian bawah, dekat dengan mulut goa, terdapat peti mati yang berserakan. Peti atau erong itu adalah kendaraan terakhir jenazah setelah melewati upacara kematian. Beragam motif dari yang mewah sampai yang sederhana menandakan strata sosial mayatnya.

Kubur Batu Londa. (dokumen pribadi)
Kubur Batu Londa. (dokumen pribadi)
Masuk ke dalam goa kita akan ditemani pemandu, yang lebih tepat disebut sekedar pembawa lampu. Pemandu itu akan mengikuti pengunjung dari pintu masuk, baru kemudian penagihan biayanya setelah selesai keluar goa.

Sedikit ada "kewajiban" tapi sebenarnya kita bisa menolak dan mencuri dengar informasi dari pemandu lain, yang juga tidak banyak.

Peti maati yang tampak baru di dalam goa. (dokumen pribadi)
Peti maati yang tampak baru di dalam goa. (dokumen pribadi)
Tapi tidak apa, akhirnya kita masuk bersama pemandu. Tulang belulang tersebut menandakan mayat yang sudah berumur sangat tua. Sedangkan peti mati menandakan mayat tersebut belum terlalu lama, apalagi jika peti mati lengkap dengan foto dan bunga yang masih tampak baru. 

Letaknya yang ada di dalam goa, menunjukan mereka mayat-mayat dari golongan biasa. Karena yang golongan atas akan ditempatkan di lubang-lubang tebing bagian atas. Eksklusif dengan pintu dari kayu.

Dua tengkorak kisah "Romeo and Juliet" Toraja. (dokumen pribadi)
Dua tengkorak kisah "Romeo and Juliet" Toraja. (dokumen pribadi)
Di bagian akhir goa, dua buah tengkorang sepertinya sengaja ditata. Mereka berdua dijuluki "Romeo dan Juliet" Toraja. Kisah cinta yang tragis ala kisah klasik legendaris karya Shakespeare itu juga terjadi pada mereka. Mereka bernama Lobo dan Andui. 

Dua sejoli yang cintanya tidak direstui karena masih satu keturunan keluarga bangsawan yang sama. Mereka memutuskan mengabadikan cinta mereka "Not In This Lifetime" - mengutip judul konser reuni band Guns N Roses. Saya mendoakan mereka mendapatkan cinta ideal dan abadi, karena cinta konon dapat menembus dimensi ruang dan waktu.

Toraja masih menjalankan hampir semua ritual kunonya di situs-situs kuno pula. Selama itu masih ada, seperti daerah-daerah lain di Indonesia, Toraja akan selalu dilirik oleh wisatawan. Walaupun kehidupan sudah sangat modern, tapi saya percaya dengan apa yang dipercaya orang Toraja, bahwa menghayati kematian melalui adat penguburan yang penuh simbol, melestarikan kebersamaan dan gotong royong melalui upacara kematiannya, dan melestarikan nilai-nilai filosofis lewat sudut-sudut Tongkonan, harus tetap dijaga agar bisa hidup berdampingan dengan sang pencipta yang mereka percayai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun